Bravo 13
Pintu Anfield yang Tak Pernah Tertutup: Bisikan Klopp di Tengah Badai SlotMengenakan jaket Red Bull, ia menikmati jeda dari tekanan touchline. Tapi Klopp melontarkan pengakuan: Hanya untuk Liverpool, pintu kembali masih terbuka.
Oleh Puji Tri2025-10-22 04:43:00
Pintu Anfield yang Tak Pernah Tertutup: Bisikan Klopp di Tengah Badai Slot
Klopp Bicara Peluang Kembali ke Liverpool Saat Slot Dihantam Kekalahan Beruntun.

BRAVO13.ID, Samarinda - Aroma kejutan menyeruak dari balik tirai dunia sepak bola. Enam bulan setelah perpisahan yang emosional di Anfield, mantan maestro Liverpool, Jürgen Klopp, melontarkan sebuah pengakuan yang seketika memantik spekulasi dan harapan di hati para Kopites. Sosok kharismatik asal Jerman itu secara blak-blakan membuka kemungkinan untuk kembali menukangi The Reds di masa depan. Sebuah kemungkinan yang, baginya, "masih ada."

Pengakuan itu datang dari meja wawancara podcast The Diary of a CEO, sebuah kontras yang tenang dari hiruk pikuk touchline yang kini ia tinggalkan. Saat ini, Klopp tengah menikmati ritme baru sebagai Kepala Sepak Bola Global di Red Bull, sebuah peran yang jauh dari sorotan kamera harian dan tekanan hasil pertandingan. Ia menegaskan, ia tidak merindukan rutinitas pelatihan yang padat. Namun, hatinya tetap berdetak untuk satu tempat.

"Saya tidak akan melatih tim Inggris lain," ujarnya dengan ketegasan yang khas. "Jadi, jika saya kembali, itu berarti saya kembali ke Liverpool. Secara teori, hal itu bisa saja terjadi."

Pernyataan ini bukan sekadar bisikan ringan, melainkan gema yang memantul tepat di momen paling genting bagi sang penerus.

Bayangan di Bawah Awan Kelabu

Sementara Klopp menikmati senja pasca-manajerialnya, suasana di Merseyside jauh dari kata damai. Di kursi panas yang ditinggalkan Klopp, kini duduk Arne Slot. Pelatih asal Belanda ini, yang diharapkan meneruskan warisan kejayaan, justru tengah menghadapi periode terkelam. Liverpool baru saja menelan empat kekalahan beruntun, termasuk tumbang menyakitkan dari rival abadi, Manchester United, Minggu lalu.

Empat kekalahan berturut-turut. Angka itu bukan hanya statistik, melainkan beban berat yang menekan pundak Slot dan mengaburkan janji-janji di awal musim. Meskipun belum ada laporan resmi tentang goyahnya posisi Slot, performa ini memunculkan keraguan besar. Ekspektasi telah melambung tinggi, didorong oleh pengeluaran transfer besar-besaran di musim panas. Setiap kekalahan kini terasa lebih tajam, dan bayangan Klopp, si penyihir yang mengubah pecundang menjadi juara, terasa semakin besar.

Alasan Jeda dan Kenikmatan Baru

Bagi Klopp, keputusan mundur pada musim panas 2024 setelah sembilan tahun epik adalah tentang kelelahan—fisik dan mental. "Saya sudah terlalu lama berada di ruang ganti," ungkap pelatih berusia 58 tahun itu, yang telah mencatatkan lebih dari 1.080 pertandingan dalam kariernya. "Saya rasa sudah waktunya memberi kesempatan bagi orang lain."

Kini, ia menemukan kedamaian dalam peran barunya, yang memungkinkannya tetap berada di lingkar sepak bola tanpa terbebani oleh jadwal mingguan yang kejam. Senyumnya mengembang saat menceritakan perbedaannya. "Saya mencintai apa yang saya lakukan saat ini. Saya tidak merindukan melatih," katanya. "Saya tidak rindu berdiri di bawah hujan selama tiga jam atau menghadapi konferensi pers tiga kali seminggu."

Namun, di balik penegasan bahwa ia betah dengan "pelatihan dengan cara yang berbeda"—tanpa harus berhadapan langsung dengan pemain—Klopp tidak pernah menutup rapat pintu sepenuhnya. Kata kuncinya: "secara teori, hal itu bisa saja terjadi," tetapi hanya untuk satu klub. Liverpool. Dan selama "kemungkinan" itu masih ada, para penggemar The Reds akan selalu menatap ke cakrawala. (*)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait
Tag Terkait