BRAVO13.ID, Samarinda - Momen itu akhirnya tiba. Di antara hiruk-pikuk spekulasi yang telah beredar selama berbulan-bulan, sebuah pengumuman sederhana muncul dari Santiago Bernabéu yang menggetarkan dunia sepak bola. Real Madrid C.F. secara resmi menunjuk Xabi Alonso sebagai pelatih kepala baru, menandai kembalinya sang maestro ke rumah lamanya. Ini bukan sekadar pergantian pelatih; ini adalah janji akan sebuah era baru, sebuah narasi yang siap ditulis ulang oleh salah satu otak paling cemerlang di dunia taktik.
Kembalinya Alonso ke Madrid bagaikan pulang kampung bagi seorang putra mahkota yang telah menorehkan prestasinya di negeri orang. Sebelum kembali ke Madrid, Alonso menciptakan keajaiban di Jerman. Di sana, ia mengubah tim yang tak punya sejarah juara, Bayer Leverkusen, menjadi kekuatan tak terkalahkan. Di bawah sentuhannya, Leverkusen tidak hanya menjuarai Bundesliga untuk pertama kalinya, tetapi juga menyegel DFB Pokal, menyelesaikan musim dengan catatan bersih. Rekor inilah yang membuat kehadirannya di Madrid dinantikan dengan napas tertahan. Ia bukan hanya membawa strategi; ia membawa mentalitas pemenang yang tak terkalahkan.
Di antara semua bintang yang bertebaran di skuad Madrid, sorotan paling terang kini jatuh pada satu nama: Jude Bellingham. Sejak tiba musim lalu, Bellingham telah menjadi detak jantung tim, seorang gelandang yang perannya bergeser sesuai kebutuhan. Namun, kini, dengan datangnya Alonso, angin segar berembus, menjanjikan kembalinya Bellingham ke peran yang membuatnya bersinar paling terang.
Laporan dari Diario AS mengonfirmasi bahwa Alonso memiliki rencana spesifik untuk gelandang muda Inggris itu. Visi Alonso jelas: ia ingin mengembalikan Bellingham ke posisi gelandang serang No. 10, peran di mana ia mencetak 23 gol dan 13 assist pada musim debutnya. Posisi itu, yang sempat diisi oleh Arda Guler saat Bellingham absen, kini akan kembali menjadi milik pemain Inggris tersebut. Alonso melihat Bellingham bukan sekadar pemain; ia melihatnya sebagai arsitek serangan, kunci strategis yang tak tergantikan.
Penunjukan Xabi Alonso adalah lebih dari sekadar kontrak tiga tahun. Ini adalah pernyataan dari Real Madrid, sebuah tekad untuk kembali ke puncak kejayaan dengan gaya dan filosofi yang khas. Dunia kini menanti dengan penuh antisipasi, siap menyaksikan bagaimana sang maestro akan meramu kembali orkestra bintangnya, dan di atas segalanya, bagaimana ia akan mengembalikan cahaya pada salah satu permata terbesarnya, Jude Bellingham. Era baru telah dimulai. (*)