BRAVO13.ID, Samarinda - Di antara hiruk-pikuk bursa transfer musim panas, ada kisah istimewa yang tak hanya tentang perpindahan pemain, tetapi juga tentang ambisi dan sejarah. Pada Senin (01/09/2025) malam WIB, klub Ligue 1, Lille, mengumumkan perekrutan bek Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, dari NEC Nijmegen. Ini adalah momen monumental, sebab Verdonk menjadi pemain Indonesia pertama yang bermain di kasta tertinggi sepak bola Prancis.
Selama tiga musim terakhir, Verdonk telah menjadi pilar kokoh di lini belakang NEC Nijmegen. Kedisiplinan dan instingnya sebagai bek kiri tak terbantahkan, tercermin dari 165 penampilannya di berbagai kompetisi. Meskipun kontraknya masih terikat hingga 2028, ketertarikan Lille membuat sang pemain memutuskan untuk mengambil langkah besar ini.
Menurut pernyataan resmi klub, Verdonk direkrut dengan biaya sekitar tiga juta euro dan menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun hingga 2028. Lille menyambutnya dengan antusias. "LOSC sangat senang dengan kedatangan Calvin Verdonk, yang juga menjadi pemain Indonesia pertama dalam sejarah Ligue 1 dan pemain internasional pertama dari negara Asia dalam sejarah LOSC," demikian bunyi pengumuman resmi klub.
Kepindahan ini disambut gembira oleh Verdonk. Ia pun menegaskan ambisinya untuk memberikan kontribusi besar. "Saya sangat bangga bergabung dengan LOSC. Saya jelas sudah mengenal klub ini sebelum bergabung," serunya. "LOSC adalah klub Prancis yang hebat, yang memenangkan liga dan Trofi Champions pada tahun 2021, di liga yang tangguh dan mengandalkan fisik, dengan pemain-pemain yang sangat bagus."
Sebelum membuat keputusan, Verdonk mengaku sempat meminta saran dari pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, yang kebetulan pernah memperkuat Lille pada 2007 hingga 2008. "Saya berbicara dengan Patrick Kluivert tentang LOSC, dan ia hanya memberi tahu saya hal-hal positif tentang klub ini," ungkap Verdonk, menegaskan bahwa masukan dari sang legenda Belanda semakin memantapkannya untuk melangkah.
Dengan kontrak berdurasi tiga tahun, Verdonk kini memiliki panggung untuk mewujudkan mimpinya. Ia tak hanya menjadi perwakilan dirinya, tetapi juga perwakilan jutaan penggemar sepak bola di Indonesia yang kini bisa menyaksikan bendera Merah-Putih berkibar di pentas Eropa. Lille telah mendapatkan bek berkualitas, dan dunia sepak bola telah mendapatkan sebuah kisah yang layak untuk diceritakan. (*)