Bravo 13
Meteorit Mars Pecahkan Rekor: Terjual Rp 86 Miliar di Lelang Sotheby'sGuratan merah kecokelatan di Gurun Sahara ternyata membawa jejak miliaran tahun perjalanan kosmis, kini pecahkan rekor lelang.
Oleh Puji Tri2025-07-22 15:55:00
Meteorit Mars Pecahkan Rekor: Terjual Rp 86 Miliar di Lelang Sotheby's
Rekor Lelang Meteorit Mars: Bongkahan 24 Kg Capai Rp 86 Miliar.

BRAVO13.ID, Samarinda - Di tengah hamparan luas Gurun Sahara yang sunyi di Niger, pada November 2023, sebuah penemuan luar biasa mengukir sejarah. Seorang pemburu meteorit profesional, dengan mata terlatihnya, menemukan sesuatu yang tak pernah ia bayangkan: sebuah bongkahan batu berwarna merah kecokelatan dan abu-abu, dengan dimensi sekitar 38 cm x 28 cm x 15 cm, tergeletak di antara pasir. Ini bukanlah batu biasa. Ini adalah "potongan Mars terbesar di Bumi."

Tak lama setelah penemuannya, kabar tentang batu seberat 24 kilogram ini menyebar bagai api di kalangan komunitas ilmiah internasional. Kehadirannya yang mencolok menarik perhatian, bahkan sempat dipamerkan dalam pameran ilmiah di markas Italian Space Agency di Roma, memukau para ilmuwan dan peneliti.

Namun, perjalanan batu ini belum berakhir. Setelah melalui serangkaian proses autentikasi ketat di laboratorium khusus, di mana komposisi kimianya diuji secara menyeluruh dan dicocokkan dengan data meteorit Mars yang telah teridentifikasi sejak misi Viking pertama pada tahun 1967, tak ada keraguan lagi: batu ini benar-benar berasal dari Planet Merah.

MOMEN PUNCAK DI BALAI LELANG SOTHEBY'S

Lalu, tibalah momen yang ditunggu-tunggu. Batu angkasa ini masuk dalam daftar unggulan dalam lelang benda sejarah alam Sotheby's, bersanding megah dengan fosil dinosaurus purba dan meteorit bulan yang tak kalah langka. Aura ketegangan menyelimuti ruang lelang. Para kolektor dan ilmuwan dari seluruh dunia menahan napas, menantikan siapa yang akan menjadi pemilik baru dari artefak antarbintang ini.

Palem lelang jatuh. Harga fantastis mencapai USD 5,3 juta, atau setara dengan sekitar Rp 86 miliar, tercatat sebagai rekor baru untuk meteorit yang diyakini berasal dari Mars. Sebuah angka yang bukan hanya mencerminkan kelangkaannya, tetapi juga nilai ilmiah dan historisnya yang tak ternilai. Pihak Sotheby's, meskipun tidak mengungkapkan identitas pemilik sebelumnya maupun pembeli baru, tentu merasa puas dengan capaian ini.

JEJAK TABRAKAN KOSMIS DAN PERJALANAN 140 JUTA MIL

Bagaimana bisa sepotong Mars sampai ke Bumi? Para ilmuwan memiliki teorinya. Kisahnya bermula dari sebuah tabrakan asteroid besar yang mengguncang permukaan Mars. Tumbukan dahsyat itu menciptakan tekanan ekstrem, begitu kuatnya hingga mampu melontarkan material dari permukaan Mars, menembus tarikan gravitasinya, dan melesat ke antariksa.

Setelah menempuh perjalanan epik sejauh 140 juta mil melintasi kehampaan kosmos, bongkahan ini akhirnya menemukan jalannya ke planet kita. Meskipun kapan tepatnya batu ini menghantam Bumi masih menjadi misteri, hasil pengujian ilmiah menunjukkan bahwa kemungkinannya jatuh dalam beberapa tahun terakhir. Ini menjadikannya salah satu sampel Mars yang relatif muda, sebuah jendela waktu yang segar ke masa lalu Planet Merah. Batu ini, yang dikategorikan sebagai jenis olivine-microgabbroic shergottite, adalah bukti nyata dari batuan beku yang terbentuk dari pendinginan magma secara lambat di Mars, dengan kandungan mineral utama piroksen dan olivin yang memberikan tekstur kasarnya yang khas.

HARTA KARUN ILMIAH YANG TAK TERTANDINGI

Ukuran bukan satu-satunya hal yang membuat batu ini begitu istimewa. "Ini merupakan potongan Mars terbesar yang pernah ditemukan di Bumi, ukurannya 70 persen lebih besar dari bongkahan terbesar berikutnya," ungkap Sotheby's dalam keterangannya. Lebih dari itu, batu luar angkasa ini mewakili hampir 7 persen dari total material Mars yang diketahui pernah ditemukan di Bumi. Angka ini menegaskan betapa berharganya artefak ini, baik dari sudut pandang ilmiah maupun bagi kolektor yang menghargai keunikan dan kelangkaan.

Cassandra Hatton, Vice Chairman bidang sains dan sejarah alam di Sotheby’s, menekankan betapa ketatnya proses identifikasi yang harus dilalui batu ini. "Tak ada yang bisa menggantikan sampel nyata dari Mars," ujar Ralph Harvey, ahli geokimia dari Case Western University, seperti dikutip dari Popular Science. Ia menambahkan, pengambilan sampel langsung dari luar angkasa adalah tantangan yang sangat besar, dan hanya pernah dilakukan sekitar selusin kali sepanjang sejarah.

Meteorit seperti ini, yang membawa fragmen langsung dari planet lain, adalah harta karun tak ternilai bagi dunia ilmiah. Mereka adalah satu-satunya contoh fisik yang kita miliki dari Planet Merah, memungkinkan para peneliti untuk mempelajari geologi dan komposisi Mars tanpa harus mengirimkan misi mahal ke sana. Bongkahan yang kini telah terjual itu bukan sekadar batu, melainkan sebuah kapsul waktu dari alam semesta, membawa cerita miliaran tahun perjalanan kosmis yang kini menjadi bagian dari sejarah manusia di Bumi. (*)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait
Tag Terkait