BRAVO13.ID, Samarinda - Musim 2024/2025 adalah sebuah anomali bagi Manchester United. Kampanye yang diwarnai performa inkonsisten, jauh dari ekspektasi klub sebesar mereka, kini mendorong Setan Merah ke ambang revolusi. Jendela transfer musim panas 2025 menjadi panggung utama di mana manajer Erik ten Hag, di bawah kendali cermat INEOS, berupaya menyulam kembali benang-benang skuad yang compang-camping.
Amunisi baru di lini serang telah didaratkan: Matheus Cunha yang haus gol sudah bergabung, dan konon, Bryan Mbeumo dari Brentford tinggal selangkah lagi menuju Old Trafford. Dua nama ini, meski menjanjikan, telah menguras pundi-pundi klub. Angka fantastis sekitar 150 juta euro telah digelontorkan, memaksa United untuk memutar otak lebih keras dalam sisa bursa transfer yang semakin menipis.
Christian Eriksen telah pergi, kontraknya berakhir, meninggalkan lubang menganga di jantung lini tengah. Kebutuhan akan jenderal lapangan tengah baru menjadi prioritas mutlak. Namun, di sinilah kebijakan transfer baru INEOS diuji. Mereka menginginkan investasi jangka panjang pada talenta muda, pemain yang bisa ditempa dan berkembang di bawah panji United.
Tapi realitas berkata lain. Anggaran yang menipis menuntut pragmatisme. Sebuah laporan dari Football Transfers mengisyaratkan bahwa United mungkin harus melirik opsi yang lebih "murah" untuk lini tengah mereka. Dan di tengah pencarian itu, sebuah nama veteran muncul ke permukaan, mengejutkan banyak pihak: Corentin Tolisso, gelandang berpengalaman dari Olympique Lyon.
Menurut L'Equipe, nama Tolisso, yang kini berusia 30 tahun, dianggap sebagai opsi menarik oleh hierarki Setan Merah. Sebuah langkah yang, pada pandangan pertama, terasa kontradiktif dengan filosofi INEOS yang berorientasi pada pemain muda. Namun, di tengah keterbatasan finansial dan kebutuhan mendesak akan pengalaman di lini tengah, penandatanganan Tolisso dipandang sebagai solusi cerdas, bahkan mungkin sebuah "langkah cerdik" untuk saat ini, demi mengisi kekosongan yang ditinggalkan Eriksen.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa Manchester United tidak membuang waktu. Mereka telah menjalin komunikasi awal dengan kubu Tolisso, mencoba menjajaki kemungkinan transfer. Harga pasar Tolisso, yang diperkirakan Transfermarkt di angka 12 juta euro, memang terjangkau bagi Setan Merah, bahkan dengan anggaran yang ketat.
Meskipun Football Transfers sempat melaporkan bahwa Tolisso sejatinya tak mempertimbangkan kepindahan dari klub masa kecilnya, Lyon, godaan dari klub sekelas Manchester United bisa jadi terlalu kuat untuk ditolak. Ini adalah kesempatan langka bagi pemain berusia 30 tahun untuk kembali merasakan panggung besar Eropa setelah karier yang sempat meredup pasca-cedera.
Di sisi lain, Lyon sendiri tidak sepenuhnya berniat menjual mantan bintang Bayern Munchen itu. Namun, potensi keuntungan finansial yang signifikan, terutama setelah mereka nyaris menghadapi degradasi paksa ke Ligue 2, bisa menjadi insentif yang terlalu menggiurkan untuk diabaikan. Sebuah dilema klasik antara mempertahankan aset berharga dan menstabilkan keuangan klub.
Manchester United berada di persimpangan jalan. Mereka harus menyeimbangkan ambisi jangka panjang dengan kebutuhan mendesak di bursa transfer yang tak kenal kompromi. Akankah Corentin Tolisso menjadi kepingan puzzle yang hilang, atau hanya sekadar solusi sementara dalam perjalanan panjang Setan Merah menuju kejayaan yang dirindukan? (*)