BRAVO13.ID, Samarinda - Di tengah gelombang transformasi digital yang terus bergerak cepat, sebuah perubahan diam-diam namun monumental sedang terjadi di ruang interaksi manusia dengan teknologi. OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, kini menggandeng Shopify dalam langkah strategis yang bisa mendefinisikan ulang bagaimana orang berbelanja di era kecerdasan buatan.
Bayangkan sebuah dunia di mana percakapan menjadi pintu utama menuju transaksi. Bukan lagi mengetik kata kunci di mesin pencari, bukan pula mengklik menu di halaman e-commerce. Cukup dengan membuka jendela obrolan ChatGPT dan mengatakan, “Saya butuh sepatu lari ukuran 42,” lalu serangkaian produk akan muncul, lengkap dengan ulasan, harga, hingga tombol "beli sekarang" yang terintegrasi dengan sistem pembayaran Shopify.
Kolaborasi ini, seperti dilansir oleh Gizchina pada Rabu (23/4/2025), bukan sekadar pembaruan fitur. Ia adalah lompatan besar—transformasi dari ChatGPT sebagai sekadar asisten digital menjadi sebuah kanal e-commerce yang interaktif, personal, dan langsung.
Tanda-tanda kehadiran fitur ini sebenarnya sudah mulai terlihat sejak beberapa waktu lalu. Pengembang menemukan jejak kode baru dalam situs resmi OpenAI, yang memperlihatkan pengintegrasian dengan Shopify, termasuk tautan langsung menuju halaman pembayaran. Ini memberi sinyal bahwa sistemnya sudah hampir matang: pengguna akan bisa menyelesaikan pembelian tanpa meninggalkan percakapan.
Lebih dari sekadar kenyamanan, integrasi ini membuka potensi luar biasa bagi pelaku bisnis—terutama mereka yang berada di ekosistem Shopify. Ribuan, bahkan jutaan produk, dari skala UMKM hingga brand besar, akan bisa tampil langsung di jendela percakapan ChatGPT. Satu pertanyaan dari pengguna bisa menjadi jendela bagi penjual untuk menjangkau pasar yang sebelumnya tersembunyi di balik algoritma pencarian dan halaman-halaman produk.
Inovasi ini datang di tengah tren yang makin kuat: AI bukan lagi sekadar alat bantu, tapi menjadi platform itu sendiri. Microsoft, misalnya, sudah memperkenalkan Copilot Merchant Program, sebuah inisiatif yang memungkinkan penggunanya melakukan pembelian melalui AI. Perplexity, platform AI lain, juga telah meluncurkan fitur “Beli dengan Pro” yang membawa pengalaman serupa.
Namun ChatGPT memiliki sesuatu yang lebih personal. Ia diajak bicara, bukan sekadar digunakan. Dan dalam percakapan itu, terjadi ikatan, kepercayaan, dan pada akhirnya—transaksi.
Bagi Shopify, ini berarti eksposur yang lebih luas. Bagi OpenAI, ini adalah langkah besar menuju masa depan di mana percakapan bukan hanya alat bantu, tapi juga ekosistem. Dan bagi pengguna, mungkin untuk pertama kalinya, dunia belanja terasa lebih manusiawi—karena dilakukan lewat cara paling dasar manusia berinteraksi: berbicara.
Maka tak berlebihan jika dikatakan, masa depan e-commerce sedang mengetuk pintu. Bukan lewat iklan yang muncul di layar, tapi lewat sapaan lembut dari sebuah chatbot: "Ada yang bisa saya bantu hari ini?" (*)