Bravo 13
Pangdam VI/Mulawarman dan MHU Wujudkan Ketahanan Pangan di Lahan PascatambangTiga dekade lalu, tanah ini terkuras tambang. Kini, bibit jagung ditanam, mengawali transformasi lahan tandus menjadi sumber pangan baru.
Oleh Puji Tri2025-02-18 11:25:00
Pangdam VI/Mulawarman dan MHU Wujudkan Ketahanan Pangan di Lahan Pascatambang
Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha bersama rombongan menanam bibit jagung di lahan pascatambang PT Bramasta Sakti, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Jumat (14/2/2025). (Dok. MHU/PT Bramasta Sakti)

BRAVO13.ID, Loa Kulu - Tiga dekade lalu, hamparan tanah di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, adalah ladang eksploitasi batu bara. Kini, di bawah terik matahari Kalimantan Timur, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, Pangdam VI/Mulawarman, menggenggam erat bibit jagung sebelum menanamnya ke tanah yang dulunya tandus akibat aktivitas tambang. Aksi simbolis ini bukan sekadar prosesi seremonial, melainkan langkah nyata dalam upaya mengubah lahan pascatambang menjadi pusat ketahanan pangan yang produktif dan berkelanjutan.

Dalam kunjungan kerjanya ke Area Miniranch dan Pertanian Jayatama yang dikelola PT Bramasta Sakti di lahan pascatambang PT Multi Harapan Utama (MHU) pada Jumat (14/2), Mayjen TNI Rudy menegaskan bahwa revitalisasi lahan bekas tambang harus menjadi tanggung jawab bersama. Menurutnya, sinergi antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat adalah kunci untuk menjadikan lahan-lahan ini kembali bernilai guna, terutama dalam menopang kebutuhan pangan masyarakat sekitar.

"Kami ingin memastikan bahwa lahan pascatambang tidak dibiarkan begitu saja. Dengan kerja sama berbagai pihak, kita bisa mengembalikannya menjadi lahan produktif yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Mayjen TNI Rudy.

Sebagai bentuk dukungan konkret terhadap program ketahanan pangan, Pangdam VI/Mulawarman tidak hanya menanam bibit jagung, tetapi juga meninjau berbagai sektor pertanian dan peternakan yang dikembangkan di lahan seluas 3,7 hektare ini. Program ini melibatkan berbagai elemen, termasuk siswa dari SMK El-Fhaluy Al Faizin Loa Kulu, SMKN 3 Tenggarong, serta mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara. Mereka mendapatkan kesempatan belajar langsung di lapangan, membangun keterampilan pertanian dan peternakan yang dapat mereka manfaatkan di dunia kerja atau untuk usaha mandiri.

Kepala Teknik Tambang MHU, Aris Subagyo, menyambut baik inisiatif ini. Ia menegaskan bahwa pemanfaatan lahan pascatambang secara produktif bukan hanya soal ketahanan pangan, tetapi juga sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi generasi muda.

“Kami percaya bahwa pendekatan ini dapat menciptakan dampak jangka panjang bagi masyarakat. Sinergi antara MHU, institusi pendidikan, dan TNI merupakan langkah konkret dalam membangun model pemanfaatan lahan pascatambang yang berkelanjutan," ujar Aris.

Lebih dari sekadar upaya rehabilitasi lahan, program ini juga sejalan dengan tiga Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs): Tanpa Kelaparan (pilar 2), Pendidikan Berkualitas (pilar 4), dan Pekerjaan Layak serta Pertumbuhan Ekonomi (pilar 8). Dengan konsep ekonomi sirkular, inisiatif ini tidak hanya mengembalikan kesuburan tanah, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat.

Langkah ini diharapkan menjadi model bagi wilayah lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa. Bahwa lahan yang pernah terkuras sumber dayanya bukan berarti kehilangan harapan—dengan kerja sama dan komitmen kuat, ia bisa kembali menjadi sumber kehidupan. (*)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait