BRAVO13.ID, Balikpapan – Jalan-jalan provinsi di Kalimantan Timur semakin rentan menghadapi beban berat. Ribuan truk pengangkut hasil tambang melintasi jalur utama setiap hari, mengikis permukaan aspal dan menimbulkan keluhan masyarakat. Sementara itu, sarana transportasi massal masih tertinggal, padahal Kaltim tengah bersiap menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III DPRD Kaltim dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim di Balikpapan, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, menyoroti berbagai permasalahan tersebut. Ia menegaskan bahwa modernisasi transportasi tak bisa ditunda jika Kaltim ingin mengimbangi percepatan pembangunan IKN.
“Konektivitas yang buruk akan menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kita membutuhkan pembaruan dan revitalisasi aset transportasi seperti dermaga, pelabuhan, terminal, hingga bandara perintis agar akses antarwilayah lebih lancar,” ujar Reza.
Persoalan lainnya yang tak kalah mendesak adalah perizinan melintas bagi angkutan tambang yang kerap menimbulkan keresahan warga. Truk over dimension over loading (ODOL) masih menjadi pemandangan sehari-hari di jalan provinsi, tanpa pengawasan ketat.
“Banyak masyarakat mengeluhkan jalan-jalan provinsi yang rusak akibat aktivitas truk tambang. Seharusnya ada regulasi yang lebih jelas mengenai perizinan dan pengawasan terhadap angkutan ini agar infrastruktur tidak cepat rusak,” tegasnya.
Reza juga menyoroti lemahnya pengawasan Dishub dalam mengatasi kendaraan ODOL serta minimnya sarana keselamatan jalan seperti lampu penerangan jalan umum (LPJU), marka jalan, dan rambu lalu lintas. Menurutnya, kurangnya perhatian terhadap aspek ini meningkatkan risiko kecelakaan.
“Banyak marka jalan yang pudar, rambu-rambu yang tak terlihat, serta penerangan jalan yang minim. Ini bukan sekadar fasilitas, tapi menyangkut keselamatan pengguna jalan,” lanjutnya.
Ia mendesak Dishub Kaltim untuk segera melakukan perbaikan signifikan dalam aspek pengawasan dan infrastruktur transportasi. Dengan peran strategis Kaltim sebagai daerah penyangga IKN, kesiapan transportasi yang andal menjadi kunci keberhasilan.
“Jika kita tidak berbenah dari sekarang, maka kita akan tertinggal. Infrastruktur dan sistem transportasi yang buruk bisa menjadi hambatan besar bagi pertumbuhan ekonomi. Saatnya bertindak sebelum terlambat,” pungkasnya. (*)