BRAVO13.ID, Tenggarong - Di tengah hamparan hijau Desa Cipari Makmur, Muara Kaman, aroma kopi segar menyatu dengan harapan baru bagi para petani lokal. Bertahun-tahun mereka bertahan dengan hasil panen yang tak sebanding dengan kerja kerasnya. Namun kini, sebuah inovasi bernama *Kopi Hitam Mantap Muara Kaman (Kohiman)* mengubah segalanya—menghadirkan rasa khas, cerita perjuangan, dan masa depan yang lebih cerah.
Kohiman bukan sekadar kopi; ia lahir dari kerja keras Kelompok Tani Desa Cipari Makmur yang mengelola lebih dari 200 pohon kopi lokal. Dari tanah subur Muara Kaman, biji-biji kopi itu diolah menjadi produk unggulan dengan dua varian khas: *original* dan *jahe*. Varian jahe, dengan kehangatan aromanya, menjadi favorit, menggambarkan kreativitas petani yang tak pernah berhenti berinovasi.
Bagi para petani, Kohiman adalah secangkir harapan. Sebelumnya, mereka hanya mengandalkan komoditas tanaman pangan yang nilai jualnya stagnan. Kini, pendapatan mereka meningkat signifikan, dan Kohiman menjadi simbol kebanggaan yang mengangkat nama Muara Kaman.
“Ini lebih dari sekadar minuman. Kohiman adalah kebanggaan kami, bukti bahwa Muara Kaman memiliki potensi besar di sektor pertanian,” ujar Camat Muara Kaman, Barliang, Minggu (1/12/2024).
Inovasi ini tidak berjalan sendiri. Pemerintah kecamatan bekerja sama dengan kelompok tani untuk mendorong Kohiman ke panggung nasional. Strategi yang dirancang meliputi peningkatan kapasitas produksi dengan alat modern, promosi di pameran-pameran daerah, dan sertifikasi produk untuk memenuhi standar nasional.
“Kami optimistis Kohiman bisa bersaing di pasar nasional, bahkan internasional. Produk ini punya rasa khas dan kualitas tinggi,” tambah Barliang.
Kisah Kohiman adalah cerita tentang keberanian untuk berubah, memanfaatkan kekayaan lokal, dan menciptakan nilai tambah yang membawa manfaat langsung bagi masyarakat. Lebih dari sekadar produk, Kohiman mencerminkan perjuangan petani Muara Kaman untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
“Kohiman adalah kebanggaan, budaya, dan inovasi. Kami berharap kopi ini juga menjadi daya tarik wisata dan menciptakan ekosistem ekonomi berbasis kopi yang berkelanjutan,” tutup Barliang penuh harapan.
Kini, Kohiman tidak hanya menyeduh rasa khas Kalimantan Timur, tetapi juga meracik peluang besar untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan pemerintah dan semangat inovasi, Kohiman siap menjadi ikon kopi nasional yang membawa nama Kutai Kartanegara ke pentas dunia. (adv)