BRAVO13.ID, Tenggarong -Di tengah cahaya lampu yang menyinari Lapangan Gentung Temiang, Kabupaten Paser, ratusan abdi negara asal Kutai Kartanegara (Kukar) bersiap menorehkan sejarah baru. Tidak hanya sekadar hadir, mereka datang dengan tekad membara untuk mengubah peringkat kedua yang pernah mereka raih dua tahun lalu menjadi predikat tertinggi: juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Korpri III/2024 Kalimantan Timur, yang berlangsung sejak 1 hingga 7 Desember 2024.
Seolah menggenggam misi besar bagi daerahnya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar, Aji Ali Husni, bersama kontingen Kukar, turut menyaksikan pembukaan yang dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni. Dari bangku penonton, mereka bukan hanya sekadar tim tamu, tapi rombongan petarung yang telah menyiapkan diri dari jauh-jauh hari. Kukar kali ini mengerahkan 190 Aparatur Sipil Negara (ASN): 156 atlet, 12 manajer, 17 pelatih, dan 16 ofisial. Mereka akan unjuk kebolehan di 12 cabang olahraga, mulai dari bulu tangkis hingga futsal, setiap detilnya telah direncanakan, setiap gerak telah dilatih tanpa henti.
Persiapan panjang itu tidak lahir dalam sekejap. Beberapa hari sebelum keberangkatan, Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, secara resmi melepas kontingen ini di halaman Kantor Bupati. Ia mengingatkan bahwa kesuksesan tak hanya tergantung pada determinasi atlet, tetapi juga pada kontribusi optimal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan jajaran pengurus cabang olahraga. Setelah sempat puas dengan posisi kedua pada Porprov Korpri II/2022, kini Kukar menuntut standar lebih tinggi—mencapai puncak klasemen dan mengibarkan panji daerah di podium tertinggi.
Optimisme Aji Ali bukan isapan jempol. Tak sekadar latihan intensif dan pembentukan training center yang rutin, Kukar juga telah menguji tanding para atlet langsung di venue di Paser, mencari celah strategi yang tepat, menaklukkan kondisi lapangan yang mungkin menjadi batu sandungan. Setiap detail teknis diteliti, setiap skenario pertandingan dimatangkan, demi memastikan tak ada ruang untuk kelengahan.
“Persiapan kami tidak main-main,” tegas Aji Ali di sela-sela pembukaan Porprov. “Dari penyesuaian lapangan hingga penguatan mental, semua sudah kami lakukan. Kami datang bukan untuk menjadi penggembira, tapi untuk menang.”
Kini, bola berada di tangan para atlet Kukar. Harapan warga, kerja keras tim pelatih, dan dukungan penuh pemerintah daerah berpadu menjadi energi yang tak tertandingi. Mereka menatap matahari Paser dengan keyakinan: di sini, di lapangan yang panas dan sengit, Kukar bertekad mengukir prestasi abadi. Tuntas meretas kekecewaan masa lalu, dan menorehkan kebanggaan baru yang bakal dikenang sebagai tonggak kejayaan. (adv)