BRAVO13.ID, Samarinda - Laga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Bahrain di Bahrain National Stadium pada Kamis malam (10/10/2024) tak hanya meninggalkan jejak skor imbang 2-2, tetapi juga cerita penuh emosi dan kontroversi. Dalam pertandingan yang seharusnya menjadi kemenangan penting bagi Tim Garuda, keputusan wasit Ahmed Al Kaf membuat hasil akhir terasa pahit bagi para pemain, official, dan pendukung Indonesia.
Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi. Kedua tim saling serang, mencari celah untuk mencetak gol. Indonesia sempat memimpin lebih dulu lewat gol Ragnar Oratmangoen yang diperiksa oleh VAR. Sorakan kemenangan sempat membahana, namun proses VAR yang terkesan lama menimbulkan tanda tanya.
Indonesia tetap memimpin 2-1 hingga menit-menit terakhir, ketika pertandingan memasuki masa injury time. Wasit Al Kaf memberikan tambahan waktu enam menit. Namun, ketika waktu menunjukkan menit 96, peluit akhir tak kunjung dibunyikan. Drama memuncak di menit 98 saat Bahrain mencetak gol penyama kedudukan yang diduga offside, tetapi VAR tidak ditayangkan. Proses keputusan yang cepat, berbeda dengan gol Indonesia, menimbulkan kekecewaan mendalam dari kubu Indonesia.
Usai pertandingan, rasa kecewa tampak jelas. Andai kemenangan berpihak pada Tim Merah Putih, Indonesia bisa saja menambah 16,89 poin dan meroket ke peringkat 122 FIFA. Namun, hasil imbang ini membuat peringkat Indonesia tetap di posisi 129 dengan total poin 1.128,56, sedikit naik dari 1.124,17 sebelumnya.
Meski begitu, pencapaian ini tetap layak diapresiasi. Dalam dua tahun terakhir, Indonesia telah naik dari posisi 149 ke 129, sebuah lompatan besar di kancah internasional. Kini, Indonesia menempati peringkat ketiga di Asia Tenggara, di bawah Thailand dan Vietnam.
Kontroversi wasit dalam laga ini menjadi sorotan, dan bagi pendukung Garuda, ini bukan hanya soal kehilangan tiga poin, tapi juga kesempatan besar yang terbuang untuk membawa Timnas Indonesia lebih jauh di pentas dunia. (*)