BRAVO13.ID, Samarinda - Malam di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, terasa begitu penuh emosi bagi skuad Garuda. Laga ketiga babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menghadirkan drama yang membuat patah hati, terutama bagi Indonesia yang harus puas dengan hasil imbang 2-2 melawan tuan rumah Bahrain pada Kamis malam, 10 Oktober.
Pertandingan itu awalnya memperlihatkan dominasi Bahrain dengan gol cepat yang dicetak Mohamed Jasim Marhoon pada menit ke-15. Namun, semangat juang Indonesia tak luntur. Perlahan tapi pasti, Garuda merespons. Ragnar Oratmangoen menyamakan kedudukan, disusul gol kedua dari Rafael Struick yang membalikkan keadaan. Harapan tinggi menyelimuti para suporter Indonesia; kemenangan tampak begitu dekat, hanya beberapa menit lagi dari kenyataan.
Namun, cerita yang nyaris sempurna itu berubah dalam sekejap. Ketika injury time seharusnya berakhir di menit keenam, wasit Ahmed Al Kaf tak segera meniup peluit panjang. Di sinilah kontroversi muncul. Waktu terus berjalan, dan dalam ketegangan yang memuncak, Marhoon kembali menjadi momok bagi Timnas Indonesia. Gol keduanya, hasil dari sepak pojok dramatis, berhasil menyelamatkan Bahrain dari kekalahan di menit akhir. Keputusan wasit yang dianggap memanjangkan injury time tanpa alasan jelas menjadi perbincangan hangat, memancing kekecewaan di kubu Indonesia.
Setelah pertandingan, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataannya. Meski hasil pertandingan mengecewakan, Erick menyampaikan apresiasinya terhadap perjuangan tim di bawah asuhan Shin Tae-yong. Lewat media sosial, ia menuliskan, “Terima kasih untuk seluruh pemain telah memberikan yang terbaik. Semoga kita bisa meraih poin penuh di pertandingan berikutnya.”
Pertandingan berikutnya melawan China pada 15 Oktober menjadi peluang penting bagi Indonesia untuk bangkit. Kini, setelah hasil imbang ini, Indonesia menduduki peringkat kelima klasemen Grup C dengan tiga poin dari tiga pertandingan. Sementara itu, Bahrain mengantongi empat poin, unggul satu angka dari Indonesia, dan China masih berada di dasar klasemen tanpa poin.
Hasil imbang ini meninggalkan kekecewaan mendalam, namun harapan untuk melangkah lebih jauh di kualifikasi masih hidup. Laga melawan China menjadi penentu arah perjalanan Timnas di turnamen ini, dengan mimpi menuju Piala Dunia masih tergantung di ujung benang. (*)