BRAVO13.ID, Samarinda - Di tengah suasana politik yang semakin panas menjelang pelantikan Presiden pada 20 Oktober mendatang, pertemuan antara dua tokoh politik besar, Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto, tampaknya kian mendekati kenyataan. Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, memberikan isyarat bahwa pertemuan tersebut akan segera terjadi dan menjadi jembatan bagi PDIP untuk bergabung dengan pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo.
Saat ditemui di kompleks parlemen pada Kamis (3/10), Puan merespons pertanyaan mengenai peluang partainya bergabung dengan singkat namun penuh makna. "Insyaallah," ujar Puan. Jawaban ini cukup untuk memperkuat spekulasi bahwa baik Megawati maupun Prabowo memiliki niat yang sama untuk bertemu dalam waktu dekat.
Di sisi lain, Ketua DPP PDIP, Deddy Yevry Sitorus, menambahkan bahwa pemerintahan yang akan dipimpin Prabowo memerlukan dukungan kuat untuk menghadapi tantangan besar, khususnya di bidang ekonomi dan politik. "Pemerintahan yang baru ini perlu bantuan karena kondisi ekonomi politik kita tidaklah baik-baik saja," kata Deddy.
Deddy juga menegaskan bahwa PDIP siap mendukung pemerintahan baru agar bisa mengatasi berbagai tantangan, baik yang bersifat internal maupun global. Menurutnya, situasi saat ini lebih kompleks dibandingkan dengan krisis yang terjadi selama pandemi Covid-19.
Mengenai waktu pertemuan Megawati dan Prabowo, Deddy mengisyaratkan bahwa pertemuan tersebut kemungkinan akan berlangsung sebelum pelantikan Presiden. Namun, Said Abdullah, Ketua DPP PDIP lainnya, memastikan bahwa pertemuan ini tidak akan berfokus pada pembahasan kabinet. "Kalau soal koalisi itu pasti tidak akan dibahas karena pertemuan itu bukan pertemuan transaksional," jelas Said.
Dengan pertemuan yang dinanti-nantikan ini, publik kini menunggu apakah pertemuan tersebut akan membuka jalan bagi PDIP untuk mengambil bagian dalam pemerintahan baru, atau apakah ada strategi lain yang akan dimainkan di panggung politik nasional. (*)