BRAVO13.ID, Samarinda - Perjalanan hidup Baim Alkatiri, yang lebih dikenal sebagai Baim Cilik, menjadi inspirasi banyak orang. Dikenal publik sebagai mantan artis cilik, Baim kini kembali mencuri perhatian bukan karena perannya di layar kaca, melainkan karena transformasinya menjadi pengusaha sukses. Melalui sebuah siniar *Kasisolusi*, Baim menceritakan kisah hidupnya yang penuh tantangan, termasuk perceraian orang tuanya dan penelantaran dari sang ayah.

Saat orang tuanya bercerai, Baim harus menghadapi kenyataan pahit ditinggalkan oleh sang ayah yang tidak lagi memberikan nafkah. Di tengah situasi yang serba sulit, ia terus berjuang melawan kerasnya hidup. Namun, dengan tekad yang kuat, Baim kini berhasil bangkit dan menjadi CEO X-Perfumery, sebuah bisnis parfum yang ia rintis sejak usia muda.

X-Perfumery bukan hanya sekadar bisnis parfum biasa. Parfum ini menawarkan produk dengan impresi dari parfum-parfum ternama dunia, dan memiliki kemiripan aroma hingga 90 persen dengan merek-merek mewah tersebut. Saat ini, Baim telah memproduksi lebih dari 500 varian parfum dan berhasil menjual ribuan produk melalui toko fisiknya di Sidoarjo serta berbagai platform marketplace. X-Perfumery bahkan menjadi parfum pertama di Sidoarjo yang mendapatkan sertifikasi dari BPOM, suatu pencapaian yang tidak mudah bagi bisnis di usia muda.

Tidak puas hanya dengan bisnis parfum, Baim juga terjun ke dunia kuliner dengan membuka restoran *Sego Sambal Babat Cokro* di Malang. Tempat makan ini terkenal dengan sambal babatnya, serta minuman inovatif *hot coklat butter* yang menjadi menu favorit pelanggan. Dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp12 ribuan, bisnis kulinernya terus berkembang pesat.

Meskipun sudah tidak aktif lagi di layar kaca, Baim tetap memanfaatkan popularitasnya di media sosial untuk meraup penghasilan dari endorsement sejak 2020. Kepopulerannya sebagai artis cilik terus membuka jalan bagi berbagai peluang bisnis yang ia kelola dengan cermat.

Selain itu, Baim juga mengelola peternakan kambing bersama kakaknya, Abay Alkatiri. Dari peternakan tersebut, ia menjual kambing potong, susu kambing, hingga kambing kontes. Baim pernah meraih keuntungan hingga Rp850 juta hanya dari penjualan kambing kontesnya, menjadikan bisnis ternak kambing salah satu sumber pendapatannya yang signifikan.

Saat ini, di tengah kesibukan mengelola berbagai usaha, Baim juga melanjutkan pendidikan bisnisnya di Malang. Yang lebih mengagumkan, ia membiayai pendidikan tersebut dari hasil jerih payahnya sendiri, menjadikan dirinya sebagai sosok yang mandiri dan inspiratif bagi generasi muda lainnya.

Kisah hidup Baim Alkatiri adalah cermin dari ketekunan dan keberanian untuk bangkit dari keterpurukan. Di usia 19 tahun, ia telah mencapai banyak hal yang tak terbayangkan oleh banyak orang seusianya, membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil jika kita berjuang dengan sungguh-sungguh. (*)