Bravo 13
Pesona Lebaran di Desa Pela, Antusiasme Wisatawan MelonjakDengan kunjungan yang meningkat hingga dua kali lipat pada Libur Lebaran 2024, Desa Pela menjadi bukti nyata dari keberhasilan pengelolaan wisata lokal.
Oleh Puji Tri4 months ago
Pesona Lebaran di Desa Pela, Antusiasme Wisatawan Melonjak
Desa Pela menjadi magnet bagi para wisatawan. (istimewa)

BRAVO13.ID, Kota Bangun - Ketika libur Hari Raya Idul Fitri dan cuti bersama tahun 2024 tiba, sebuah keajaiban terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Kunjungan wisatawan ke berbagai objek wisata di daerah ini meningkat hingga dua kali lipat, membawa semarak dan kegembiraan yang baru.

Desa Pela, sebuah permata tersembunyi di Kecamatan Kota Bangun, menjadi sorotan utama. Dalam sepekan, lebih dari 1.000 orang berbondong-bondong ke desa ini, mencari ketenangan dan keindahan yang hanya bisa ditemukan di sini.

Alimin, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pela, dengan bangga menyampaikan bahwa wisatawan tidak hanya datang dari Kecamatan Kota Bangun, tetapi juga dari Tenggarong, Samarinda, bahkan Balikpapan. "Pada hari pertama Lebaran, kami menyambut sekitar 300 orang," katanya. "Dan pada Jumat, 12 April 2024, jumlah itu melonjak menjadi 500 orang."

"Alhamdulillah, kami bersyukur melihat antusiasme wisatawan yang begitu tinggi setelah Lebaran," ucap Alimin dengan senyum lebar.

Desa Pela menawarkan dua jalur transportasi alternatif bagi para pengunjung: perahu ketinting yang meliuk-liuk di perairan atau perahu kelotok yang setia menemani pengendara sepeda motor. Pokdarwis Desa Pela telah menyiapkan paket perjalanan wisata yang menarik, termasuk perjalanan susur Danau Semayang yang menawan atau petualangan di Sungai Mahakam untuk menyaksikan habitat Pesut Mahakam yang mempesona.

Tarif untuk perjalanan ini sangat terjangkau. Dengan Rp 400 ribu, Anda bisa menyewa perahu ketinting untuk keluarga atau teman-teman, sementara pengguna sepeda motor hanya perlu membayar Rp 200 ribu untuk menyeberang dengan kapal feri.

Tidak hanya itu, Desa Pela juga menawarkan pengalaman menginap yang nyaman di homestay dengan tarif Rp 200 ribu per orang, termasuk makanan tiga kali sehari. Dan setelah perjalanan susur sungai, wisatawan dapat mengunjungi museum nelayan dan pusat edukasi mamalia air tawar untuk menambah pengetahuan mereka tentang kekayaan alam yang dimiliki desa ini.

Alimin berharap, dengan segala upaya yang telah dilakukan, Desa Pela akan terus menjadi destinasi yang dicintai dan menjaga kelestarian alam sekaligus kebudayaan yang mereka miliki. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait