BRAVO13.ID, Samarinda -Maratua adalah salah satu pulau terluar di Kalimantan Timur yang berbatasan dengan Filipina Selatan dan Sabah, Malaysia Timur. Pulau ini merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Derawan Kabupaten Berau, yang terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Namun, tidak hanya itu yang membuat Maratua menarik. Pulau ini juga memiliki pesona lain yang membuat banyak wisatawan terpesona.
Keindahan Pantai dan Biota Laut
Salah satu daya tarik utama Maratua adalah pantainya yang berpasir putih dan airnya yang jernih. Di sini, pengunjung dapat melihat aneka biota laut yang beragam, mulai dari ikan-ikan berwarna-warni, penyu sisik hijau, hingga ikan barakuda yang menjadi ikon pulau ini. Selain itu, terumbu karang yang menghiasi dasar laut juga menjadi pemandangan yang memukau.
Tidak hanya itu, Maratua juga memiliki hutan bakau dan mangrove yang menjadi habitat bagi berbagai jenis burung dan hewan lainnya. Di sekitar pulau, terdapat pula pohon kelapa yang menambah keasrian suasana. Bagi mereka yang suka petualangan, Maratua juga menawarkan keunikan buah sukun yang berkulit agak berduri dan rasanya khas.
Fasilitas dan Aksesibilitas
Untuk menikmati keindahan Maratua, pengunjung tidak perlu khawatir tentang fasilitas dan aksesibilitas. Pulau ini memiliki sejumlah resort dan cottage yang siap menyambut wisatawan, baik lokal maupun asing. Beberapa di antaranya adalah Maratua Paradise Resort, Pratasaba di Payung-payung, Green Nirvana Jalan Bayur, Payung-Payung, Borneo Cottage Teluk Harapan, Noah Maratua Resort, Teluk Harapan Bohe Bukut dan Virgin Cocoa Island.
Bagi yang ingin merasakan suasana lebih lokal, ada pula homestay milik masyarakat setempat yang tersebar di beberapa perkampungan. Masyarakat Maratua sendiri berjumlah sekitar 3.600 jiwa dari sekitar 900 Kepala Keluarga. Mereka mayoritas berasal dari suku laut Bajau yang sudah menetap sejak ratusan tahun lalu, ditambah pendatang dari berbagai tempat dari dalam dan luar Kaltim.
Untuk mencapai Maratua, pengunjung dapat menggunakan pesawat udara atau speedboat. Pulau ini memiliki bandara sendiri yang sudah beroperasi sejak akhir 2017. Bandara ini memiliki runway sepanjang 1.600 m x 30 m dengan kapasitas terminal 36.000 penumpang per tahun. Dari bandara ini, pengunjung dapat langsung menuju resort atau cottage yang diinginkan.
Selain itu, pengunjung juga dapat menggunakan speedboat dari Bandara Kalimarau di Tanjung Redeb atau Pelabuhan Air Khusus Wisata di Tanjung Redeb. Jarak tempuh menggunakan speedboat sekitar 3 jam. Untuk tiket pesawat, pengunjung dapat memanfaatkan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) yang diberikan pemerintah untuk penerbangan dari Samarinda ke Maratua.
Potensi dan Pengembangan
Maratua memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia, bahkan dunia. Hal ini terlihat dari minat kerjasama yang ditawarkan oleh Pemerintah Negara Seysheles Afrika untuk memajukan pariwisata di Maratua. Kerjasama ini meliputi bantuan jaringan listrik PLTS, sanitasi, pengelolaan sampah dan green house senilai Rp50 miliar.
Selain itu, Maratua juga diproyeksikan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan untuk Ibu Kota Negara (IKN) baru Republik Indonesia di Kaltim. Dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari lokasi IKN, Maratua dapat menjadi pilihan bagi warga IKN yang ingin berlibur atau bersantai. Sebab itu, Gubernur Kaltim H Isran Noor berharap segera dilakukan percepatan pengembangan pembangunan Kepulauan Wisata Maratua menyangkut berbagai sektor terkait, tanpa mengabaikan keterlibatan masyarakat setempat agar juga mendapatkan dampak positif bagi kesejahteraan mereka. (*)