BRAVO13.ID, Samarinda - Malam dingin di Estadi Montilivi menjadi saksi bisu tergelincirnya Real Madrid dari puncak klasemen liga, menelan hasil pahit yang terasa lebih berat daripada sekadar skor 1-1. Gol penalti Kylian Mbappé memang menyelamatkan Los Blancos dari kekalahan, namun hasil imbang kontra Girona ini seolah menjadi gambaran nyata dari perjuangan mereka menemukan konsistensi, terutama dalam laga tandang.
Laga berjalan ketat, diselimuti aroma frustrasi. Real Madrid, tim yang terbiasa mendominasi, harus berjuang keras membongkar pertahanan gigih tim tuan rumah. Hasil ini bukan hanya menghentikan laju mereka, tetapi juga secara simbolis menyerahkan kunci takhta liga kepada rival abadi, Barcelona, yang kini unggul satu poin setelah meraih kemenangan atas Deportivo Alavés. Tekanan ini, sebuah beban yang akrab di pundak Los Blancos, kini kembali mendarat telak pada skuad polesan Xabi Alonso.
🎙️ Pengakuan di Ruang Konferensi: Xabi Alonso Mencari Peningkatan
Di tengah keheningan yang menyelimuti ruang konferensi pers pasca pertandingan, Xabi Alonso tampil untuk membedah kinerja timnya. Ada nada pengakuan, namun terselip optimisme yang dijaga ketat.
Pelatih berkebangsaan Spanyol itu menyoroti adanya 'perkembangan' yang perlahan muncul, terutama setelah peluit jeda babak pertama. "Saya pikir ada peningkatan, terutama di babak kedua," ujar Alonso, suaranya terdengar analitis. "Kami menekan lebih intens dan menciptakan lebih banyak peluang."
Namun, di balik upaya kolektif tersebut, Alonso mengakui ada satu kelemahan krusial yang terus menghambat: efektivitas penyelesaian akhir.
"Akurasi kami masih kurang baik untuk peluang yang kami ciptakan demi mengambil tiga poin," katanya terus terang.
Bagi Alonso, ini adalah maraton, bukan sprint. Ia dengan cepat mengingatkan bahwa musim masih panjang dan persaingan masih 'sangat ketat'. Ia bersikeras bahwa terlepas dari rentetan hasil kurang memuaskan ini, proses yang sedang dijalani timnya berada di jalur yang benar—sebuah keyakinan yang menjadi tameng terhadap keraguan yang mulai mengintai dari luar.
🚩 Momen Kontroversial dan Poin yang Tersisa
Pertandingan ini tidak luput dari drama yang kerap mewarnai laga-laga besar. Salah satu momen krusial yang dipertanyakan adalah dugaan pelanggaran terhadap Rodrygo di menit-menit akhir, memicu perdebatan sengit.
Alonso, yang mengaku tidak melihat insiden tersebut secara langsung, menyampaikan laporannya dengan hati-hati. "Saya diberi tahu bahwa itu adalah situasi yang bisa ditinjau oleh VAR karena adanya kontak," ungkapnya.
"Itu mengejutkan, kami harus melihatnya. Ini adalah aksi-aksi krusial yang bisa mengubah jalannya pertandingan," tambahnya, merujuk pada potensi game-changer yang hilang.
Meski demikian, sang pelatih menolak untuk menjadikan kontroversi sebagai kambing hitam. Fokusnya kembali pada mentalitas tim. Ia menutup sesi tersebut dengan memuji respons yang ditunjukkan para pemainnya, meski harus diakui, upaya itu belum cukup.
"Tidak ada keluhan karena saya menyukai reaksi tim. Memang, tidak cukup untuk membalikkan keadaan, tetapi kami cukup dekat," pungkas Alonso, meninggalkan ruang konferensi dengan pekerjaan rumah yang jelas: mengubah inkonsistensi menjadi kemenangan yang pasti. (*)

