BRAVO13.ID, Samarinda - Lampu-lampu sorot di Stamford Bridge seolah dipusatkan pada satu nama malam itu. Estevao Willian, si remaja sensasi asal Brasil, baru saja mewujudkan mimpi yang mungkin sudah terukir sejak ia pertama menendang bola. Di hadapan ribuan penggemar yang riuh rendah, golnya ke gawang Barcelona bukan sekadar angka di papan skor; itu adalah pengukuhan dirinya di panggung elit sepak bola Eropa.
Rabu malam (26/11/2025) adalah panggung dominasi mutlak bagi Chelsea, yang sukses meraih kemenangan telak 3-0 atas Barcelona pada lanjutan Liga Champions 2025/2026. Sejak peluit pembuka ditiup, gelombang serangan The Blues tak memberi napas bagi raksasa Catalan. Skor dibuka dengan ironi, gol bunuh diri Jules Kounde di babak pertama, namun kisah epik baru dimulai setelah jeda.
Pembeda di Bawah Sorotan
Memasuki babak kedua, aura kemenangan Chelsea kian menguat. Dan di menit-menit krusial, momentum itu datang untuk Estevao. Menerima umpan, ia berhadapan dengan dua bek muda terbaik Barcelona: Pau Cubarsi dan Alejandro Balde. Namun, bagi remaja berusia 18 tahun ini, mereka hanyalah kerucut latihan. Dengan sentuhan kaki cepat khas Samba yang memukau, ia melewati keduanya, membuka ruang tembak. Bola dilesakkan dengan dingin, meluncur melewati kiper, dan menghujam jaring. Skor 2-0. Stamford Bridge meledak.
Gol itu bukan hanya menggandakan keunggulan timnya, tetapi juga mengukir sejarah pribadi yang gemilang. Dengan torehan lima gol untuk Chelsea sejauh ini, Estevao kini menjadi pemain termuda kedua yang berhasil mencetak gol dalam tiga pertandingan perdana di Liga Champions. Sebuah prestasi yang menempatkan namanya sejajar dengan monster-monster gol seperti Kylian Mbappe dan Erling Haaland, yang mencapai tonggak serupa sebelum menginjak usia 20 tahun.
Sumpah Setia dan Rasa Syukur
Pasca pertandingan, ketika euforia masih menggantung di udara London, Estevao tak mampu menyembunyikan perasaannya yang meluap.
"Saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan apa yang saya rasakan sekarang. Pertandingan ini... sungguh sempurna," ujarnya, matanya memancarkan rasa syukur. "Semua terjadi begitu cepat, saya bahkan tidak menyadari apa yang saya lakukan. Saya hanya menemukan ruang, menerobos, dan gol itu tercipta. Ini adalah momen terbaik dalam karier saya sejauh ini, dan saya berharap bisa mencetak lebih banyak lagi," katanya, dilansir dari Goal.com.
Lebih dari gol, ia menyoroti ikatan batin dengan para pendukung Chelsea yang telah ia rasakan sejak hari pertamanya. "Sejak tiba di sini, saya merasa sangat terhubung dengan para penggemar. Saya sangat senang bisa mencetak gol untuk mereka dan membuat mereka bahagia. Saya berharap bisa terus membuat mereka bahagia," tambahnya.
Pertarungan Remaja Emas
Laga ini juga menjadi panggung pertarungan yang dinanti-nantikan antara dua wonderkid paling panas di Eropa: Estevao dan Lamine Yamal. Namun, malam itu, Estevao keluar sebagai pemenang mutlak. Sementara sensasi Barcelona, Lamine Yamal, dimatikan pergerakannya oleh Marc Cucurella dan jarang memberikan dampak signifikan, Estevao justru menjadi penentu kemenangan.
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, tak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap bintang mudanya. "Estevao sudah bermain di level tinggi... kami sangat senang dengannya," puji Maresca, sembari menambahkan bahwa Estevao bakal menjadi pemain penting bagi klub di masa depan.
Peningkatan Estevao sejak kedatangannya di Stamford Bridge telah menanjak pesat. Kontribusinya melawan Barcelona semakin mengokohkan posisinya di mata dunia, menempatkannya di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu pemain muda terhebat di dunia, dan peran penting bagi Brasil di Piala Dunia 2026 mendatang. (*)

