BRAVO13.ID, Samarinda - Malam itu, Stadion Do Dragao di Porto bergetar bukan hanya karena nyanyian pendukung, tetapi oleh gemuruh gol yang datang bak badai tanpa henti. Portugal, tanpa kapten abadi mereka Cristiano Ronaldo yang absen karena sanksi, menggelar sebuah pesta pora gol yang brutal dan tak terlupakan, membenamkan perlawanan Timnas Armenia dengan skor telak 9-1 dalam laga pamungkas Grup E Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa, Minggu (16/11) malam waktu setempat. Kemenangan ini sekaligus mengukuhkan posisi Selecao das Quinas sebagai juara grup dan mengamankan satu tiket langsung ke putaran final di Amerika Utara.
Momen Pembuka dan Asa yang Padam
Di bawah arahan pelatih Roberto Martinez, Portugal tampil dengan formasi 4-2-3-1, menempatkan Goncalo Ramos di ujung tombak sebagai pengganti peran sentral yang ditinggalkan Ronaldo. Laga baru berjalan tujuh menit ketika harapan tuan rumah langsung menyala. Renato Veiga, bek muda yang tampil solid, berhasil memecah kebuntuan, membuat seisi stadion bersorak dan berpikir bahwa malam akan berjalan mulus.
Namun, kejutan sesaat muncul dari tim tamu. Armenia, yang datang dengan tekad untuk tidak menjadi bulan-bulanan, menyentak balik pada menit ke-18. Sebuah skema serangan cepat diakhiri dengan penyelesaian klinis dari Eduard Spertsyan, menaklukkan kiper Diogo Costa. Skor 1-1. Gol penyama kedudukan itu bagai percikan terakhir dari lilin yang akan segera mati. Setelahnya, panggung sepenuhnya milik Portugal.
Efisiensi Mematikan Sebelum Jeda
Apa yang terjadi selanjutnya adalah demonstrasi keunggulan kelas dunia melawan tim yang tak berdaya. Portugal tidak hanya dominan dalam penguasaan bola; mereka menerjemahkan setiap peluang menjadi gol dengan efisiensi yang menakutkan. Goncalo Ramos membayar kepercayaan Martinez dengan golnya. Namun, sorotan utama babak pertama jatuh kepada dua gelandang: Joao Neves dan Bruno Fernandes.
Neves, dengan pergerakan dan visi yang dewasa di usianya yang muda, mencetak dua gol yang memukau. Sementara itu, sang jenderal lapangan tengah, Bruno Fernandes, tidak mau ketinggalan menyumbang satu gol. Dalam rentang waktu yang singkat, empat gol tambahan bersarang di gawang Armenia, mengubah papan skor menjadi 5-1 saat turun minum. Keunggulan empat gol itu terasa seperti palu godam yang mematikan semangat juang tim tamu.
Puncak Kejayaan: Dua Hattrick yang Bersejarah
Memasuki babak kedua, Martinez memastikan intensitas tak akan menurun. Hanya tujuh menit setelah kick-off, Bruno Fernandes langsung mencetak gol keenam bagi Portugal, melengkapi brace-nya malam itu. Armada Armenia hanya bisa menyaksikan bola terus-menerus bersarang di jaring mereka.
Pesta ini mencapai klimaksnya ketika Portugal mendapat hadiah penalti pada menit ke-72. Siapa lagi yang mengambil tanggung jawab selain Fernandes? Dengan tenang dan dingin, ia menjalankan tugasnya dengan sempurna, memastikan bola masuk dan merayakan hattrick pribadinya. Sorak sorai semakin keras di Do Dragao.
Namun, Fernandes tidak sendirian dalam menulis sejarah malam itu. Mengikuti jejak seniornya, gelandang muda berbakat Joao Neves melengkapi hattrick-nya pada menit ke-81, menyambar bola liar di kotak penalti setelah terjadi kemelut. Dua hattrick dalam satu pertandingan kualifikasi Piala Dunia—sebuah malam yang langka dan penuh dengan catatan emas.
Puncaknya, pada masa injury time (90+2), pemain pengganti Francisco Conceicao menutup kisah horor bagi Armenia dengan gol kesembilan. Peluit panjang berbunyi, mengesahkan kemenangan telak 9-1.
Kemenangan sensasional ini memastikan Portugal kokoh di puncak Grup E dengan 18 poin sempurna, unggul jauh empat poin dari Hungaria, dan secara resmi memesan tempat mereka di Piala Dunia 2026.
Susunan Pemain Kunci:
Portugal (4-2-3-1): Diogo Costa; Nelson Semedo, Ruben Dias, Renato Veiga (1 Gol), Joao Cancelo; Joao Neves (3 Gol), Vitinha; Bernardo Silva, Bruno Fernandes (3 Gol), Rafael Leao; Goncalo Ramos (1 Gol). (Juga mencetak gol: Francisco Conceicao (1 Gol))
Pelatih: Roberto Martinez.
Armenia (4-3-3): Henri Avagyan; ...; Eduard Spertsyan (1 Gol).
Pelatih: Yegishe Melikyan. (*)

