BRAVO13.ID, Samarinda – Lampu-lampu panggung di Kuala Lumpur itu belum sepenuhnya redup ketika tepuk tangan panjang menggema. Di tengah sorot cahaya hangat, puluhan anggota Borneo Cantata berdiri berderet, mengenakan busana kuning dan hijau khas Kalimantan. Nama mereka baru saja diumumkan sebagai Grand Prix Winner di ajang Malaysian Choral Eisteddfod (MCE) 2025.
Suasana haru dan lega bercampur di panggung megah Dewan Filharmonik Petronas malam itu, 9 November 2025. Setelah melalui serangkaian penampilan intens sejak awal kompetisi pada 5 November, paduan suara asal Samarinda itu akhirnya menutup perjalanan dengan hasil terbaik.
Kompetisi yang digelar oleh Young Choral Academy ini diikuti sekitar 160 peserta dari enam negara: Malaysia, Indonesia, Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, dan Myanmar. Borneo Cantata menjuarai dua kategori sekaligus—Mixed Choir dan Folk & Indigenous Music—sebelum maju ke babak Grand Prix Round. Dari sembilan peserta babak akhir, enam berasal dari Malaysia dan tiga dari Indonesia.
Dalam kategori Mixed Choir, mereka membawakan O Magnum Mysterium karya Kevin Memley dan Haya! karya Karin Rehnqvist. Kedua lagu itu mengantarkan nilai akhir 91,28 dan predikat Gold A Diploma. Pada kategori Folk & Indigenous Music, dua lagu khas Nusantara—Mana Lolo Banda karya Arga Rakasiwi dan Leleng karya Fero Aldiansya Stefanus—memberi tambahan skor 90,25, juga dengan Gold A Diploma.
Borneo Cantata bukan nama baru di dunia paduan suara. Berdiri sejak 2008, mereka telah berkompetisi di berbagai ajang internasional, termasuk World Choir Games 2012 di Cincinnati, Amerika Serikat, dan Internationaler Chorwettbewerb 2016 di Spittal an der Drau, Austria. Tahun ini, mereka juga mencatat prestasi sebagai Grand Champion pada Nusantara International Choral Folk Festival (NICFF) 2025 di Ibu Kota Nusantara.
Tim beranggotakan sekitar 45 orang ini dipimpin dua konduktor: Roby Yolis Pata’dungan dan Agustinus Bambang Jusana. Mereka berangkat ke Malaysia secara swadaya, dengan dukungan moral dan finansial dari berbagai pihak—pejabat, pengusaha, jemaat, hingga donatur individu.
“Terima kasih banyak untuk semua dukungan kepada keluarga besar BC. Support dana dan doanya sungguh besar manfaatnya buat kami,” kata Wilma Toding, manajer Borneo Cantata, usai pengumuman kemenangan.
Selain trofi, mereka membawa pulang hadiah uang tunai MYR 10.000. Lebih dari itu, kemenangan ini membuka jalan menuju Asia Choral Grand Prix 2026 di Korea Selatan, yang akan digelar pada 26 Februari–2 Maret mendatang. (*)

