BRAVO13.ID, Samarinda - Langit malam di Pangkalan Udara Gimhae, Busan, Kamis malam (30/10/2025), menjadi saksi bisu pendaratan penting. Tepat pukul 22.20 waktu setempat (WS), Garuda Indonesia-1, pesawat kepresidenan yang membawa Presiden Prabowo Subianto, dengan mulus mendarat. Kedatangan ini menandai dimulainya partisipasi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang digelar di Gyeongju.
Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran Presiden kali ini bukan sekadar kunjungan seremonial, melainkan misi strategis dalam forum ekonomi yang mencakup sekitar 60 persen PDB dunia dan 36 persen populasi global.
Saat pintu pesawat terbuka, rombongan disambut oleh jajaran pejabat penting, mencerminkan pentingnya kehadiran Indonesia di mata tuan rumah dan mitra. Mereka yang menyambut termasuk Menteri Defense Acquisition Program Administration Republik Korea, Mayjen (Purn) Seok Jong Gun, Menteri Luar Negeri Sugiono, Wakil Wali Kota Gyeongju Song Ho-Jun, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Korea Cecep Herawan, dan Athan KBRI Seoul Kolonel Pnb Muhammad Arief.
Setelah menyalami para penyambut, Presiden Prabowo berjalan dengan langkah tegap melintasi barisan Pasukan Jajar Kehormatan, sebuah simbol kesiapan Indonesia untuk terlibat aktif dalam merumuskan masa depan ekonomi kawasan.
Visi Strategis APEC: Terhubung, Berinovasi, dan Sejahtera
Rangkaian KTT APEC 2025 dijadwalkan berlangsung pada 31 Oktober hingga 1 November 2025. Konferensi ini diagendakan menghadirkan para pemimpin ekonomi anggota APEC untuk membahas arah kebijakan strategis di kawasan Asia-Pasifik.
Di bawah keketuaan Republik Korea, KTT APEC tahun ini mengusung tema ambisius: “Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper” (Membangun Hari Esok yang Berkelanjutan: Terhubung, Berinovasi, Sejahtera). Tema ini mencerminkan komitmen kolektif para anggota untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Untuk melaksanakan visi tersebut, KTT APEC 2025 menekankan pada tiga prioritas utama, yaitu Terhubung, Berinovasi, dan Sejahtera. Pembahasan akan berfokus pada isu-isu krusial seperti fasilitasi perdagangan dan investasi, people-to-people connection, transisi digital dan ekonomi berkelanjutan, penguatan UMKM dan kelompok rentan, serta respons terhadap perubahan demografi.
Indonesia sebagai Jembatan Kepentingan
Dalam pertemuan tingkat pemimpin ekonomi atau APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM), Presiden Prabowo dijadwalkan akan berbicara mengenai penguatan kerja sama ekonomi di Kawasan.
Partisipasi aktif Indonesia di APEC menjadi kesempatan emas untuk berkontribusi dalam membangun masa depan kawasan yang berkelanjutan dan berimbang. Indonesia memiliki peran strategis dalam menjembatani kepentingan antaranggota, serta memastikan hasil kerja sama APEC berdampak langsung bagi masyarakat, pelaku usaha, dan dunia kerja di Tanah Air. (*)

