BRAVO13.ID, Samarinda - Di balik kemilau Old Trafford yang tak pernah padam, terdapat bayangan samar bagi beberapa bintangnya. Salah satunya adalah Rasmus Hojlund, striker muda Denmark yang pernah digadang-gadang sebagai masa depan Manchester United. Namun, impian itu kini di ambang penutupan permanen, seiring kabar Setan Merah telah mengizinkan percepatan kepindahannya ke Napoli pada bursa transfer Januari 2026.
Pelarian Singkat dari Bangku Cadangan
Kisah Hojlund di Manchester United tak berjalan mulus. Pemuda berusia 22 tahun itu, yang tiba dengan harapan tinggi, terperangkap dalam lingkaran kesulitan adaptasi dan minimnya suplai bola. Sepanjang musim 2024/2025, kontribusinya tercatat hanya 10 gol dan 4 assist dalam 52 penampilan di semua kompetisi. Statistik yang jauh dari ekspektasi klub sebesar MU.
Kegagalan menemukan performa terbaik itu berujung pada keputusan klub untuk "mengistirahatkan" Hojlund. Alih-alih membusuk di bangku cadangan, ia memilih jalan keluar sementara, menyeberang ke Serie A dengan status pinjaman ke Napoli sejak jendela musim panas 2025.
Meskipun dalam hatinya masih ada secercah keinginan untuk berjuang di "Theatre of Dreams," Hojlund tak ingin menyia-nyiakan satu tahun penting dalam kariernya. Ia membutuhkan panggung, dan Napoli menyediakannya. Transfer pinjaman itu sendiri disertai biaya 6 juta euro dan sebuah klausul wajib permanen senilai 44 juta euro jika Partenopei berhasil mengamankan tiket Liga Champions.
Antusiasme Conte dan Janji 44 Juta Euro
Menariknya, bahkan sebelum syarat Liga Champions terpenuhi, Napoli sudah menunjukkan gelagat ngebet untuk segera mempermanenkan sang striker. Di bawah asuhan pelatih Antonio Conte, Hojlund menemukan kembali sentuhannya.
Meskipun sempat diganggu cedera yang membuatnya absen di beberapa laga, dampak kehadirannya dalam skuad biru langit sangat dirasakan. Catatan Transfermarkt menunjukkan Hojlund telah bermain dalam 7 pertandingan lintas ajang, hampir selalu sebagai starter, dan berhasil menyumbang 4 gol. Sebuah sinyal bahwa potensi besarnya, yang sempat meredup di Inggris, kini mulai menyala kembali di Italia.
Di sisi lain, Manchester United dikabarkan "senang hati" menyambut langkah percepatan ini. Laporan dari Football Transfers menyebut bahwa dana segar 44 juta euro dari Napoli akan menjadi suntikan vital. Uang itu rencananya akan dialokasikan sebagai modal penting bagi MU untuk merekrut gelandang baru yang sangat dibutuhkan pada awal tahun depan, mengingat jasa Hojlund dinilai sudah tidak terpakai lagi di Old Trafford. Pembicaraan restrukturisasi kesepakatan Hojlund ini dilaporkan berjalan lancar, tanpa ada perubahan pada persyaratan finansial awal.
Suara Legenda yang Diabaikan
Di tengah kesepakatan yang hampir final ini, terdengar suara sumbang dari Peter Schmeichel, salah satu legenda terbesar klub. Bagi Schmeichel, keputusan MU untuk melepas Hojlund secara permanen adalah sebuah kekeliruan besar.
Ia berpandangan bahwa alih-alih merekrut penyerang baru seperti Benjamin Sesko, klub seharusnya fokus memperbaiki masalah yang lebih mendesak di lini tengah dan suplai bola.
"Perekrutan Benjamin Sesko terasa aneh bagi saya karena klub sebenarnya sudah punya Rasmus Hojlund, yang selama dua tahun kekurangan suplai bola," ujar Schmeichel kepada BBC Podcast Sacked in the Morning.
"Cukup lihat saja apa yang dia lakukan di Napoli bersama Kevin De Bruyne dan Scott McTominay — dia mencetak gol. Saya sudah bilang sejak dua setengah tahun lalu, Rasmus Hojlund bisa menjadi striker dengan 25 gol per musim untuk Manchester United, asal dia mendapat dukungan yang layak,” tegasnya, menyiratkan bahwa masalah MU bukanlah Hojlund, melainkan sistem di sekelilingnya.
Kepindahan permanen Rasmus Hojlund ke Napoli seolah menjadi epilog prematur dari babak yang belum sempat ia tulis tuntas di Manchester. Bagi MU, ini adalah langkah pragmatis untuk merombak skuad; bagi Hojlund, ini adalah kesempatan kedua untuk membuktikan diri sebagai striker kelas dunia di bawah hangatnya matahari Italia. (*)

