
BRAVO13.ID, Tenggarong – Produktivitas pertanian di tingkat desa kini bergantung bukan hanya pada lahan dan tenaga kerja, tetapi juga pada kemampuan inovasi lokal. Di Kutai Kartanegara (Kukar), salah satu upaya itu muncul dari Desa Giri Agung, Kecamatan Sebulu, lewat inovasi “Pembuatan Benih Padi Unggul Lokal GA” yang dikembangkan oleh Arik Wahyudi.
Inovasi ini dipresentasikan dalam ajang Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Kabupaten Kukar 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). Karya tersebut menawarkan pendekatan sederhana namun berdampak besar: menghasilkan benih padi lokal yang tahan terhadap perubahan cuaca dan memiliki produktivitas tinggi.
“Tujuannya untuk memperkuat kemandirian petani dalam penyediaan benih unggul, tanpa tergantung pada pasokan luar daerah,” kata Arik saat sesi penilaian berlangsung di Tenggarong, Rabu (15/10/2025).
Kecamatan Sebulu melalui Seksi Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) ikut mendampingi penuh sejak tahap persiapan. Pendampingan dilakukan oleh Alpian, S.E., beserta tim yang membantu peserta menyiapkan administrasi, data pendukung, hingga strategi presentasi. “Kami ingin inovasi ini tak hanya ikut lomba, tapi benar-benar diterapkan di lapangan,” ujarnya.
Dari pengamatan tim juri, metode yang dikembangkan Arik menitikberatkan pada seleksi varietas lokal yang disilangkan dengan teknik sederhana namun efektif. Hasil uji lapangan menunjukkan potensi peningkatan hasil panen hingga 15 persen dibanding padi biasa yang ditanam di wilayah Sebulu.
Camat Sebulu, Edy Fahruddin, S.E., M.M., menilai bahwa inovasi semacam ini membuktikan potensi besar masyarakat desa dalam menciptakan solusi berbasis kebutuhan lokal. “Kita tidak bicara teknologi tinggi, tapi kecerdasan adaptif masyarakat dalam memanfaatkan pengetahuan yang mereka miliki,” ujarnya.
Program TTG Kabupaten Kukar sendiri dirancang untuk menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam menghasilkan teknologi sederhana yang aplikatif di sektor pertanian, energi, dan pengolahan hasil desa. Tahun ini, sebagian besar peserta menampilkan karya di bidang pertanian dan ketahanan pangan.
Melalui dukungan dari pemerintah kecamatan dan DPMD Kukar, inovasi “Benih Padi Unggul Lokal GA” diharapkan dapat dikembangkan lebih luas sebagai model peningkatan produktivitas berbasis sumber daya lokal. (adv)

