BRAVO13.ID, Samarinda - Di tengah hiruk pikuk panggung sepak bola Eropa, sebuah nama muda kini mulai menarik perhatian, mengubah ketenangan bursa transfer menjadi medan pertempuran tersembunyi antara dua raksasa Liga Inggris: Manchester United dan Chelsea.
Bukan veteran ternama, melainkan seorang remaja belia dengan kilau potensi yang memukau: Kerim Alajbegovic.
Baru genap berusia 18 tahun, Kerim adalah sayap lincah milik RB Salzburg yang performanya tengah meledak bak kembang api di awal musim. Menurut laporan eksklusif dari Football Transfers, baik 'Setan Merah' maupun 'The Blues' telah secara eksplisit menyatakan minatnya untuk meminang talenta kelahiran 21 September 2007 ini.
Kilauan Sang Wonderkid Bosnia
Kisah Kerim di Salzburg adalah tentang pembuktian yang cepat dan mengejutkan. Ia sejatinya baru tiba di Austria pada musim panas 2025, diboyong dari tim muda Bayer Leverkusen dengan mahar 'hanya' €2 juta. Namun, hanya dalam hitungan bulan, ia langsung menjelma menjadi predator di lini serang.
Statistiknya sungguh memukau: 6 gol dan 1 assist dalam 20 pertandingan di berbagai kompetisi. Sebuah rapor yang jauh melampaui ekspektasi untuk pemain yang bahkan belum lama beranjak dari masa remajanya.
Aura kebintangannya tak hanya tercium di level klub. Di panggung internasional, Kerim telah menjadi kebanggaan bagi Timnas Bosnia dan Herzegovina. Pemain sayap itu telah mengoleksi empat caps, dan yang paling gemilang, ia mencetak sejarah. Pada Kualifikasi Piala Dunia zona Eropa melawan San Marino, Kerim Alajbegovic menyumbang satu gol dan satu assist, menjadikannya pencetak gol termuda dalam sejarah negaranya.
Perang Informasi dan Ancaman dari Mantan Klub
Prospek yang begitu cerah tak ayal membuat radar klub-klub elite Eropa menyala. Sky Germany, seperti dikutip oleh Football Transfers, mengungkapkan bahwa sudah ada "pergerakan awal" dari beberapa klub top yang diam-diam mengintai remaja berbakat ini.
Manchester United, Chelsea, bahkan raksasa Portugal Porto, dikabarkan telah memulai fase pengumpulan informasi yang mendalam. Mereka berupaya memetakan kemungkinan, mencari celah, dan merumuskan strategi untuk membawa Kerim keluar dari Red Bull Arena di masa depan. Persaingan ini bukan lagi sekadar rumor, melainkan operasi senyap yang melibatkan pemantauan ketat dan jaringan informasi.
Namun, jalan Manchester United dan Chelsea untuk mendapatkan permata ini tidak akan mulus. Sebuah ancaman tersembunyi datang dari klub lamanya, Bayer Leverkusen.
Leverkusen, yang dikenal piawai mengembangkan bakat muda, tidak sepenuhnya merelakan Alajbegovic pergi. Menurut Football Transfers, mereka dengan cerdas memasukkan klausul pembelian kembali (buy-back clause) dalam perjanjian dengan Salzburg. Klausul ini berpotensi membawa Kerim Alajbegovic kembali ke Jerman dari Austria, memicu kembali nostalgia masa mudanya, dan sekaligus merampas target transfer utama dari genggaman dua klub raksasa Liga Inggris tersebut.
Keinginan Sang Pemain: Konsistensi, Bukan Kemewahan
Menariknya, di tengah pusaran ketertarikan dari klub-klub yang menjanjikan kemewahan, Alajbegovic menunjukkan kedewasaan yang patut diacungi jempol. Ia diyakini masih menikmati kehidupan dan perkembangannya di RB Salzburg dan tidak ingin terburu-buru pindah dalam bursa transfer Januari.
Keputusan ini mencerminkan mentalitas yang matang: Kerim menyadari bahwa bermain secara konsisten dan mendapatkan menit bermain reguler di Salzburg jauh lebih penting bagi perkembangannya saat ini, ketimbang harus menjadi "penghangat bangku cadangan" di klub-klub besar yang penuh bintang. Prioritasnya adalah pertumbuhan karier, bukan gaji fantastis.
Duel perebutan Kerim Alajbegovic dipastikan akan menjadi salah satu saga transfer yang paling menarik untuk dinanti, dengan Bayer Leverkusen memegang kunci penentu. (*)

