
BRAVO13.ID, Tenggarong – Kesejahteraan masyarakat di Kutai Kartanegara (Kukar) tak lagi dipahami semata dalam konteks ekonomi. Pemerintah kabupaten menegaskan bahwa aspek keagamaan juga menjadi fondasi utama pembangunan sosial. Komitmen itu tercermin dari keberlanjutan Program Kukar Berkah yang kini masuk fase baru di bawah visi Kukar Idaman Terbaik.
Hingga 2025, tercatat 310 rumah ibadah di Kukar telah menerima manfaat program rehabilitasi. Jumlah itu melampaui target 250 unit yang ditetapkan dalam RPJMD sebelumnya. Bagi pemerintah daerah, capaian tersebut bukan angka administratif, melainkan bukti nyata intervensi yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat lintas agama.
“Program ini akan terus berlanjut dan disesuaikan dengan target baru di RPJMD Kukar Idaman Terbaik,” kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Kabupaten Kukar, Dendy Irwan Fahriza.
Ia menjelaskan, hingga akhir tahun ini jumlah penerima manfaat diperkirakan bertambah, menyesuaikan hasil verifikasi lapangan dan pengajuan dari yayasan rumah ibadah. Rehabilitasi tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi masjid, tetapi juga gereja, vihara, dan pura di berbagai kecamatan.
Tahun depan, fokus program akan melebar ke penguatan kelembagaan keagamaan. Selain rehabilitasi 50 rumah ibadah baru, pemerintah juga menyalurkan bantuan operasional bagi 50 pondok pesantren (Ponpes) serta kelompok penggerak pendidikan agama di tingkat desa dan kelurahan.
“Anggarannya sekitar Rp5 miliar, dan seluruhnya melalui proses verifikasi dan validasi sesuai proposal yang diajukan pengurus rumah ibadah,” lanjut Dendy.
Ke depan, Program Kukar Berkah juga akan mencakup dukungan bagi guru ngaji, imam masjid, penjaga rumah ibadah, hingga penggali kubur. Pemkab menilai peran mereka vital dalam menjaga harmoni sosial di tengah perubahan masyarakat Kukar yang kian dinamis.
“Dengan Kukar Idaman Terbaik, kami ingin memastikan kesejahteraan di bidang keagamaan tidak berhenti. Semua lapisan harus merasakan manfaatnya,” tegas Dendy.
Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa agenda kesejahteraan rakyat di Kukar tak berhenti di bantuan ekonomi, melainkan juga menyentuh ranah spiritual dan sosial yang menopang ketahanan komunitas dari akar paling bawah. (adv)

