
BRAVO13.ID, Loa Kulu – Transformasi digital perlahan merambah hingga tingkat desa. Di Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), inisiatif itu diwujudkan lewat pembangunan Perpustakaan Cerdas—ruang literasi multifungsi yang kini menjadi pusat edukasi, pelayanan publik, dan kegiatan sosial masyarakat.
Kepala Desa Ponoragan, Sarmin, menyebut keberadaan perpustakaan tersebut menandai langkah awal desa dalam memperkuat literasi digital dan tata kelola pengetahuan masyarakat. “Fungsinya tidak hanya membaca. Kadang dipakai juga untuk pemeriksaan kesehatan lansia atau kegiatan warga lainnya,” ujarnya.
Perpustakaan Cerdas dilengkapi buku fisik dan koleksi digital lintas bidang—mulai dari pertanian, perikanan, hingga pengembangan usaha kecil. Desa juga menyiapkan perangkat komputer dan jaringan internet agar warga bisa mengakses informasi atau pelatihan daring. “Kalau mau belajar budidaya ikan, bikin olahan hasil pertanian, semua sudah tersedia di situ,” kata Sarmin.
Inisiatif ini muncul dari kebutuhan mendasar: akses informasi yang selama ini terbatas bagi warga desa. Dengan digitalisasi literasi, pemerintah desa berharap masyarakat tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga produsen pengetahuan yang relevan dengan konteks lokal.
Tak berhenti di sana, Desa Ponoragan juga tengah merencanakan pembangunan gedung arsip untuk menyimpan dokumen administratif secara tertib dan aman. Menurut Sarmin, langkah ini penting untuk memperkuat tata kelola pemerintahan desa dan pelayanan publik. “Kalau ada anggaran, kami ingin bangun gedung arsip supaya dokumen tidak tercecer atau rusak,” jelasnya.
Meski fasilitas sudah tersedia, Sarmin mengakui tantangan terbesar terletak pada partisipasi masyarakat. Masih banyak warga yang belum melihat perpustakaan sebagai ruang penting untuk belajar atau berinteraksi. “Kadang masih dianggap sepele. Padahal manfaatnya besar, terutama bagi generasi muda,” ungkapnya.
Ponoragan menjadi salah satu desa di Loa Kulu yang menunjukkan bagaimana inovasi sederhana bisa mendorong perubahan sosial. Dari ruang baca kecil di pelosok, desa ini berupaya menanamkan budaya literasi dan teknologi sebagai fondasi kemajuan. (adv)

