
BRAVO13.ID, Muara Kaman – Pemerataan layanan kesehatan di daerah pedesaan terus menjadi tantangan bagi Kutai Kartanegara (Kukar). Namun bagi warga Desa Genting Tanah, Kecamatan Muara Kaman, tahun ini menandai perubahan penting: hadirnya Puskesmas Pembantu (Pusban) pertama di desa tersebut, yang resmi beroperasi usai rampung dibangun melalui APBD 2024.
Pembangunan fasilitas senilai Rp1 miliar itu menutup kesenjangan akses kesehatan yang selama ini dialami warga, terutama lansia, ibu hamil, dan anak-anak. Sebelumnya, mereka harus menempuh jarak belasan kilometer ke puskesmas terdekat di Muara Kaman Ilir hanya untuk mendapat pemeriksaan dasar.
Kepala Desa Genting Tanah, Junaidi, mengatakan kehadiran Pusban bukan sekadar bangunan baru, melainkan wujud pemerataan hak dasar warga. “Kami bersyukur atas perhatian Pemkab Kukar. Fasilitas ini sangat membantu masyarakat karena layanan kesehatan kini bisa diakses cepat dan dekat,” ujarnya.
Pusban Genting Tanah berada di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kukar dan telah dilengkapi tenaga medis yang ditempatkan hasil koordinasi bersama pemerintah desa. Layanan yang diberikan mencakup pemeriksaan umum, pengobatan dasar, dan penanganan pertama bagi pasien darurat.
Menurut Junaidi, keberadaan Pusban mengurangi ketimpangan pelayanan antarwilayah di Muara Kaman. Ia menilai, akses kesehatan yang mudah adalah fondasi penting bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat desa. “Dengan adanya Pusban ini, tidak ada lagi alasan warga terlambat mendapat penanganan medis,” katanya.
Pemdes Genting Tanah kini tengah menyiapkan rencana lanjutan, yakni pembangunan area parkir khusus ambulans dan kendaraan operasional. Langkah ini untuk memastikan pelayanan berjalan optimal, terutama dalam kondisi darurat. “Ada lahan yang bisa dimanfaatkan, tinggal pembenahan sedikit. Ini akan kami bahas dalam perencanaan berikutnya,” tambahnya.
Bagi warga, kehadiran fasilitas ini membawa rasa aman baru. Dalam kondisi mendesak, pertolongan bisa didapat dalam hitungan menit. Harapan mereka kini sederhana: agar pelayanan terus ditingkatkan, bukan hanya dari sisi fasilitas, tetapi juga kualitas tenaga medis yang bertugas.
“Pelayanan kesehatan harus terus berkembang. Kami ingin layanan di desa ini cepat, tepat, dan manusiawi,” tutup Junaidi. (adv)

