
BRAVO13.ID, Loa Janan – Di tengah kebutuhan layanan kesehatan yang terus meningkat, Pemerintah Desa Batuah mengambil langkah konkret untuk memastikan warganya mendapatkan pelayanan medis tanpa henti. Melalui rapat koordinasi bersama sembilan perusahaan di wilayah setempat, desa tersebut merumuskan skema pembiayaan kolektif guna mendukung operasional Puskesmas Batuah dengan layanan IGD 24 jam.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, menghasilkan kesepakatan penting: setiap perusahaan berkontribusi Rp2 juta per bulan. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai enam tenaga medis yang bekerja dalam tiga shift jaga. Program ini direncanakan sebagai uji coba hingga Desember 2025, sebelum diajukan sebagai bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) bidang kesehatan pada tahun berikutnya.
“Kebutuhan pelayanan 24 jam ini mendesak, sementara belum ada dalam batang tubuh APBD Kukar. Maka kami minta dukungan CSR perusahaan,” jelas Rasyid. Ia menegaskan bahwa langkah ini juga merupakan tindak lanjut arahan Bupati Kutai Kartanegara untuk memperkuat layanan kesehatan dasar di desa-desa industri.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Desa Batuah itu dihadiri oleh perwakilan sembilan perusahaan yang beroperasi di wilayah sekitar, di antaranya sektor energi, perkebunan, dan jasa logistik. Dari semua perusahaan yang hadir, hanya PT IBP yang belum memberikan konfirmasi terkait partisipasi dalam skema ini. “Kami tetap akan meminta Insanai berkontribusi dan akan kami laporkan kepada Pemprov maupun Pemkab Kukar,” tegasnya.
Seluruh dana kontribusi nantinya akan disetorkan setiap tanggal 15 melalui rekening resmi desa dan dikelola secara transparan. Rasyid memastikan bahwa setiap rupiah akan dialokasikan sesuai peruntukannya, yaitu memperkuat sumber daya manusia dan kesiapsiagaan medis Puskesmas Batuah.
Dengan kolaborasi antara pemerintah desa dan pihak swasta ini, Batuah diharapkan menjadi contoh model kemitraan lokal dalam memperkuat layanan publik berbasis kebutuhan nyata masyarakat. “Kami tidak ingin warga harus menempuh jarak jauh hanya untuk mendapatkan layanan darurat. IGD 24 jam ini solusi yang harus segera dijalankan,” ujar Rasyid. (adv)

