
BRAVO13.ID, Loa Janan – Ketimpangan akses kesehatan di wilayah pedesaan masih menjadi pekerjaan rumah panjang bagi banyak daerah. Namun di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, langkah kecil untuk memperbaikinya mulai terlihat lewat peresmian Posyandu Durian di Dusun Tani Maju. Fasilitas baru ini menjadi bagian dari strategi desa untuk memperluas jangkauan layanan dasar, terutama bagi balita dan lansia yang kerap sulit menjangkau pusat kesehatan.
Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, menyebut posyandu bukan sekadar tempat menimbang anak atau memantau kehamilan, melainkan simbol kehadiran negara di tingkat akar rumput. “Posyandu adalah ujung tombak layanan kesehatan. Fasilitas ini harus representatif, nyaman, dan benar-benar dimanfaatkan oleh warga,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).
Rasyid menegaskan, pihaknya menolak praktik lama di mana kegiatan posyandu kerap menumpang di rumah warga. Menurutnya, layanan publik tidak boleh bergantung pada inisiatif pribadi masyarakat. “Kami ingin memastikan tidak ada lagi posyandu yang menumpang di rumah warga. Tahun ini sudah empat bangunan posyandu berdiri di Batuah, satu dari kabupaten, dan salah satunya Posyandu Durian dari anggaran desa,” jelasnya.
Targetnya cukup ambisius: seluruh posyandu di Desa Batuah memiliki gedung sendiri sebelum 2027. Langkah ini dinilai krusial mengingat posyandu memiliki peran langsung dalam penanganan stunting, pemantauan tumbuh kembang anak, dan pemeriksaan rutin ibu hamil.
Selain menyiapkan fasilitas, desa juga berkomitmen memperkuat peran kader. Para kader Posyandu Durian kini dilatih melakukan pencatatan digital dan pemantauan gizi secara mandiri. “Kesehatan itu hak dasar warga. Pemerintah desa punya tanggung jawab memastikan layanan ini benar-benar dekat dengan masyarakat,” kata Rasyid.
Pembangunan Posyandu Durian juga menjadi contoh penerapan Dana Desa yang berdampak langsung pada kesejahteraan publik. Pemerintah berharap fasilitas ini dapat menjadi model bagi dusun lain di Batuah untuk mengutamakan sektor pelayanan masyarakat. (adv)

