BRAVO13.ID, Sangasanga – Di tengah derasnya arus digitalisasi, kemampuan membangun citra diri dan keterampilan adaptif menjadi bekal penting bagi generasi muda. Itulah semangat yang melatarbelakangi Pelatihan Kecakapan Pemuda yang diselenggarakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur, bekerja sama dengan Bumi Executive dan Green Nusa. Kegiatan yang berfokus pada pengembangan Content Personal Branding ini resmi ditutup pada Jumat (12/9/2025) di Aula Graha Nusantara, Kecamatan Sangasanga.

Selama beberapa hari, puluhan pemuda dan pemudi dari berbagai kelurahan di Sangasanga mengikuti pelatihan intensif dengan materi yang dirancang untuk menjawab tantangan era digital. Mereka tidak hanya diajarkan cara membangun citra positif di media sosial, tetapi juga bagaimana mengelola diri sebagai “produk personal” yang memiliki nilai dan tujuan jelas di tengah kompetisi dunia kerja dan wirausaha.

Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi, menyebut pelatihan ini bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk membentuk pemuda yang kreatif dan berdaya saing global. “Anak muda harus belajar melihat dirinya sebagai aset. Bukan sekadar pengguna teknologi, tapi pencipta peluang di dalamnya,” ujarnya.

Dari pihak Kecamatan Sangasanga, Kasi Pelayanan Umum Hj. Agusdina, yang hadir mewakili Camat, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Ia menilai pelatihan seperti ini memberi ruang bagi pemuda daerah untuk naik kelas dan memanfaatkan potensi digital secara produktif. “Banyak anak muda di Sangasanga punya bakat, tapi perlu pendampingan agar bisa menyalurkan kemampuannya dengan arah yang benar,” katanya.

Salah satu narasumber, Fuad Azmi, membawakan sesi Content Personal Branding yang menjadi sorotan utama pelatihan. Ia menjelaskan bagaimana keaslian dan konsistensi bisa menjadi modal kuat dalam membangun identitas digital yang kredibel. Peserta juga diajak membuat portofolio sederhana dan konten positif yang bisa memperkuat citra profesional mereka.

Para peserta, yang sebagian besar berasal dari komunitas dan organisasi kepemudaan lokal, menyambut pelatihan ini dengan antusias. Sesi praktik menjadi bagian paling diminati karena mereka bisa langsung menerapkan teori dalam bentuk video pendek dan simulasi pitching ide. “Awalnya saya ragu untuk tampil di depan kamera, tapi sekarang jadi lebih percaya diri,” ujar Rian, salah satu peserta.

Pelatihan ditutup dengan pembagian sertifikat dan foto bersama. Di wajah para peserta, tampak rasa puas dan semangat baru. Pelatihan ini tidak hanya menghasilkan keterampilan baru, tetapi juga membuka jaringan kolaborasi antar pemuda lintas kelurahan di Sangasanga. (adv)