
BRAVO13.ID, Sangasanga – Kesehatan masyarakat tidak hanya ditentukan oleh fasilitas medis, tetapi juga oleh kemampuan kader di lapangan. Di Kelurahan Sarijaya, Kecamatan Sangasanga, kesadaran itu diterjemahkan ke dalam langkah konkret melalui Pelatihan Kader Posyandu 2025, yang digelar di Guest House Putra Ramli.
Sebanyak puluhan kader perempuan dari berbagai RT mengikuti pelatihan intensif ini, yang dirancang untuk memperkuat kapasitas mereka sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan dasar. Dari pengelolaan data gizi hingga deteksi dini stunting, pelatihan ini menyentuh seluruh aspek kerja kader di tingkat kelurahan.
Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Sangasanga, Muliady Sugiansyah, yang membuka kegiatan tersebut mewakili Camat Sangasanga, menegaskan pentingnya pelatihan berkelanjutan agar kader dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi kesehatan. “Kader posyandu bukan hanya pelaksana teknis, tapi penggerak sosial yang berperan langsung dalam menjaga kualitas hidup warga,” ujarnya.
Materi pelatihan disampaikan oleh tim Puskesmas Sangasanga, mencakup isu kesehatan ibu dan anak, imunisasi, penanganan gizi buruk, serta pencatatan digital untuk pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam sesi praktik, para peserta diajarkan cara membaca data pertumbuhan balita dengan akurat serta menilai indikator gizi berbasis Kartu Menuju Sehat (KMS).
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas Sarijaya, Ketua LPM, serta perwakilan PKK Kecamatan Sangasanga. Kolaborasi lintas sektor itu memperlihatkan bahwa isu kesehatan kini dipahami bukan hanya urusan medis, melainkan bagian dari tata kelola sosial yang lebih luas.
Perwakilan peserta, Rahmawati, mengaku pelatihan ini memberi kepercayaan diri baru bagi kader di lapangan. “Kami sering dihadapkan pada keluhan warga, tapi tidak selalu tahu cara menjelaskan dengan benar. Sekarang kami punya bekal lebih kuat,” katanya.
Bagi pemerintah kecamatan, pelatihan ini adalah investasi jangka panjang. Setiap kader yang terlatih berarti memperluas jangkauan layanan kesehatan masyarakat. Dengan sumber daya lokal yang terampil, program-program kesehatan seperti imunisasi, pencegahan stunting, hingga edukasi gizi akan lebih mudah diterapkan di tingkat keluarga. (adv)

