
BRAVO13.ID, Samboja – Menjadi tuan rumah kehormatan dalam ajang keagamaan seperti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) bukan sekadar soal prestise, tapi juga ukuran sejauh mana pembinaan keagamaan di tingkat kecamatan berjalan efektif. Kesadaran itu tampak dalam rapat persiapan yang digelar Pemerintah Kecamatan Samboja menjelang MTQ ke-46 tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang akan berlangsung di Tenggarong.
Rapat yang diadakan di Balai Pertemuan Umum Samboja, Rabu (17/9/2025), mempertemukan para lurah, kepala desa, serta peserta MTQ dari berbagai cabang lomba. Mereka membahas kesiapan kafilah—dari teknis latihan hingga pengukuran seragam peserta—sebagai bagian dari pembenahan sistematis menjelang kompetisi.
Camat Samboja, Damsik, menegaskan pentingnya disiplin dan konsistensi dalam persiapan. “Pemerintah Kecamatan akan memberikan dukungan penuh, baik dari sisi sarana maupun prasarana, agar peserta dapat tampil maksimal,” ujarnya. Ia menargetkan kafilah Samboja dapat menembus empat besar dalam perhelatan tahun ini.
Menurut Damsik, MTQ bukan hanya ajang lomba bacaan Al-Qur’an, tetapi juga momentum memperkuat nilai religius masyarakat dan mempererat hubungan sosial antarwilayah. “Kegiatan ini bukan soal menang, tapi soal menunjukkan pembinaan yang berkelanjutan di tingkat desa dan kelurahan,” tambahnya.
Rapat juga menjadi ruang konsolidasi bagi para pembina kafilah untuk mengevaluasi hasil latihan dan strategi tampil di arena MTQ nanti. Sejumlah peserta tampak antusias mengikuti arahan, sambil menyesuaikan jadwal pelatihan terakhir sebelum keberangkatan ke Tenggarong.
Kecamatan Samboja tercatat rutin berpartisipasi aktif dalam MTQ tingkat kabupaten dan menjadi salah satu wilayah dengan jumlah peserta terbanyak di Kutai Kartanegara. Tahun ini, kafilahnya akan turun di hampir semua cabang lomba, dari tilawah anak-anak hingga qira’at dewasa. (adv)

