
BRAVO13.ID, Samboja – Pemerintahan yang efektif kerap lahir dari praktik yang bisa ditiru dan disesuaikan. Itulah yang dilakukan Pemerintah Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, saat melakukan studi tiru ke Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar), Kamis (25/9/2025). Fokusnya sederhana tapi penting: memahami cara kerja tata kelola pemerintahan yang efisien di tingkat kecamatan.
Rombongan dipimpin Sekretaris Camat Sungai Kunjang, Dili Satria Handoko. Ia menyebut kunjungan ini bagian dari upaya memperkuat perencanaan dan pengelolaan anggaran di kecamatan. “Kami berharap dari kegiatan ini akan lahir tata kelola yang lebih terarah dan terukur,” katanya.
Kecamatan Samboja dipilih karena dianggap berhasil mengelola program berbasis partisipasi masyarakat dengan sistem yang transparan. Salah satu contoh yang menarik perhatian adalah implementasi program “Kukar Idaman”, yang mengalokasikan dana Rp50 juta per RT untuk dikelola langsung oleh kelurahan.
Kepala Seksi Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kecamatan Samboja, M. Alidin, menjelaskan mekanisme pengelolaan dana tersebut mulai dari perencanaan, pelaporan, hingga pengawasan lapangan. Ia juga memaparkan peran Pendekar—petugas pengawas kegiatan yang memastikan setiap kegiatan sesuai prosedur dan kebutuhan warga.
Sementara itu, Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat, Burhan, menyoroti pentingnya disiplin dalam sistem pengadaan barang dan jasa. “Semua proses dilakukan melalui pengadaan langsung sesuai ketentuan, agar kegiatan berjalan cepat tanpa mengabaikan akuntabilitas,” ujarnya.
Kepala Seksi Pelayanan Umum, Ahmad Sayudi, turut memperkenalkan inovasi layanan publik Si-PADAT (Sistem Pelayanan Administrasi Terpadu), sebuah sistem digital yang mempercepat pelayanan administrasi bagi masyarakat. Program ini menjadi contoh praktik efisiensi birokrasi di tingkat kecamatan yang mendapat respons positif dari peserta studi tiru.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif. Sejumlah peserta mencatat detail implementasi program yang bisa diadaptasi di Sungai Kunjang, terutama soal kolaborasi antara perangkat kecamatan dan masyarakat dalam perencanaan kegiatan. (adv)

