Bravo 13
Lomba Ketinting Loa Kulu Kota 2025, Meriah dengan Kehadiran Wisatawan AsingDesa Loa Kulu Kota menggelar lomba ketinting yang meriah, diwarnai kunjungan tamu internasional dari Italia yang tertarik dengan tradisi sungai Mahakam.
Oleh Handoko2025-09-07 21:57:00
Lomba Ketinting Loa Kulu Kota 2025, Meriah dengan Kehadiran Wisatawan Asing
Peserta lomba ketinting bersiap di Sungai Mahakam sebelum perlombaan dimulai di Desa Loa Kulu Kota, Sabtu (7/9/2025). (Istimewa)

BRAVO13.ID, Loa Kulu – Suara mesin ketinting meraung di Sungai Mahakam, memecah ketenangan pagi di Desa Loa Kulu Kota, Sabtu (7/9/2025). Deretan perahu ramping berbaris di tepi dermaga, dikemudikan para peserta yang bersiap adu cepat di lomba balap ketinting tahunan yang selalu jadi kebanggaan warga. Namun tahun ini, suasananya berbeda—lebih meriah, lebih ramai, dan, yang tak disangka, lebih internasional.

Desa Loa Kulu Kota kedatangan tamu istimewa: delegasi asal Italia yang datang dari Barcelona. Mereka tertarik dengan acara rakyat ini setelah mendengar kabar tentang tradisi balap ketinting yang masih lestari di tepi Mahakam. Kedatangan tamu luar negeri ini disambut langsung oleh Kepala Desa Loa Kulu Kota, Mohamad Rizali, S.P., bersama ketua panitia Aspian Noor dan jajaran perangkat desa.

“Ini momen berharga bagi kami. Bukan hanya lomba, tapi juga bentuk promosi budaya dan potensi ekonomi lokal,” ujar Rizali di sela kegiatan. Ia menambahkan, kunjungan tersebut membuka peluang kerja sama baru dalam pengembangan UMKM dan sektor wisata berbasis komunitas.

Lomba balap ketinting tahun ini diikuti puluhan peserta dari berbagai daerah sekitar Kukar. Di tepian sungai, warga bersorak menyemangati, sementara aroma jajanan lokal dan minuman tradisional menguar dari tenda-tenda UMKM yang berjejer di area acara. Produk olahan khas Loa Kulu—seperti amplang, sambal udang, dan kerajinan kayu ulin miniatur—menjadi daya tarik tersendiri bagi para tamu internasional.

“Kami kagum melihat semangat masyarakat dan keindahan Sungai Mahakam. Ada potensi besar untuk pariwisata di sini,” kata salah satu tamu asing melalui penerjemah dari tim tour guide Innal Rahman.

Bagi panitia, lomba ketinting bukan sekadar hiburan. Tradisi ini adalah simbol daya juang masyarakat sungai, yang hidup di antara arus besar Mahakam. Ajang ini juga menjadi sarana untuk menumbuhkan ekonomi lokal, memperkenalkan identitas desa, dan menegaskan bahwa Loa Kulu Kota siap melangkah ke tingkat yang lebih luas.

Menutup acara, Kepala Desa Mohamad Rizali menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan kegiatan berbasis budaya dan ekonomi kreatif di desa. “Kami ingin Loa Kulu Kota tidak hanya dikenal karena lomba ketintingnya, tapi juga karena warganya yang kreatif dan terbuka terhadap dunia,” ujarnya. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait