
BRAVO13.ID, Loa Kulu – Langkah kecil di gang kayu yang sempit itu menjadi bagian dari agenda besar pembangunan desa. Di sela rumah panggung warga Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, sekelompok petugas tampak menelusuri satu per satu jalur papan yang mulai rapuh. Meteran panjang digelar, papan dicatat, dan kondisi lingkungan diperiksa. Hari itu, mereka menjalankan verifikasi lapangan pembangunan desa, sebuah proses yang menentukan arah pembangunan tahun depan.
Kegiatan ini dilakukan oleh tim gabungan Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta perwakilan tiap RT. Mereka memastikan setiap pembangunan yang direncanakan dan dilaksanakan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat. Tak hanya menilai fisik bangunan, tim juga mencatat kendala dan masukan langsung dari warga.
“Verifikasi ini penting supaya pembangunan tidak sekadar menggugurkan kewajiban, tapi sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat,” ujar Kepala Desa Loa Kulu Kota, Mohamad Rizali, S.P., saat meninjau salah satu lokasi. Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap hasil pembangunan tahun berjalan.
Selama proses berlangsung, tim mendatangi titik-titik prioritas di beberapa RT, termasuk akses jalan kayu yang menjadi jalur utama warga, drainase lingkungan, dan fasilitas publik lainnya. Warga turut diajak berdialog untuk menyampaikan keluhan dan saran. Beberapa warga mengusulkan perbaikan jalan penghubung antarblok yang rusak, sementara lainnya menyoroti perlunya penerangan malam di gang pemukiman.
Selain memastikan kualitas fisik pembangunan, kegiatan ini juga menjadi media bagi pemerintah desa untuk memperkuat transparansi dan partisipasi publik. Hasil temuan lapangan nantinya akan disusun dalam laporan evaluasi pembangunan tahunan, yang kemudian digunakan sebagai dasar perencanaan RKPDes 2026.
“Setiap catatan dari warga kami anggap penting. Karena itu, kami tidak hanya mengukur bangunan, tapi juga mendengarkan cerita mereka tentang dampak pembangunan,” tambah Rizali.
Verifikasi ini diharapkan dapat menjadi acuan nyata dalam meningkatkan kualitas pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat. Dengan begitu, setiap dana desa yang digelontorkan benar-benar memberi manfaat langsung bagi warga, bukan hanya tampak di laporan administrasi. (adv)

