Bravo 13
Volume Sampah di Kukar Terus Naik, DLHK Waspadai Kelebihan Daya Tampung TPADLHK Kukar menyiapkan strategi pengelolaan sampah baru seiring peningkatan jumlah penduduk dan padatnya TPA di wilayah Tenggarong.
Oleh Handoko2025-09-16 18:15:00
Volume Sampah di Kukar Terus Naik, DLHK Waspadai Kelebihan Daya Tampung TPA
Pekerja memantau aktivitas pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kutai Kartanegara. Volume sampah meningkat setiap tahun. (Istimewa)

BRAVO13.ID, Tenggarong – Di atas gunungan sampah yang menguap bau menyengat, seorang pekerja berdiri menatap truk yang baru saja menurunkan muatan. Plastik, sisa makanan, dan lumpur basah menutupi sebagian kakinya. Di tempat seperti inilah wajah pertumbuhan kota seringkali tampak paling nyata — ketika jumlah manusia bertambah, tumpukan sampah pun ikut meninggi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara, Slamet Hadiraharjo, menyebut persoalan ini tak bisa dihindari. Setiap tahun, volume sampah terus meningkat seiring pertambahan penduduk dan pembangunan kawasan baru.

“Pastinya karena sampah ini kan mengikuti jumlah penduduk. Dengan pengembangan wilayah kota, maka volume sampah menjadi tantangan besar bagi kami untuk lima tahun ke depan,” ujar Slamet, Selasa (16/9/2025).

DLHK Kukar kini sedang menyiapkan strategi untuk menghadapi lonjakan tersebut. Menurut Slamet, pengelolaan sampah yang baik tak hanya bergantung pada petugas lapangan, tapi juga dukungan sarana dan prasarana yang memadai.

“Mungkin kawan-kawan sudah melihat bahwa untuk penunjang pengolahan sampah, banyak yang memang masih memerlukan sarana dan lokasi pembuangan yang layak,” katanya.

Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kukar saat ini mulai mendekati batas tampung. Setiap hari, truk pengangkut dari berbagai kecamatan datang silih berganti. Tanpa pengelolaan yang berkelanjutan, risiko pencemaran lingkungan kian besar.

Slamet menyebut, peningkatan fasilitas dan partisipasi masyarakat menjadi kunci agar sistem pengelolaan sampah bisa bertahan. “Pertambahan penduduk maupun pengembangan kota tidak bisa kita hindari. Yang bisa dilakukan adalah menyiapkan sistem pengelolaan yang lebih baik, berkelanjutan, dan melibatkan masyarakat,” tegasnya.

DLHK juga mendorong penerapan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di tingkat rumah tangga. Langkah ini dinilai penting untuk mengurangi beban TPA dan memperpanjang umur daya tampungnya.

“Kalau masyarakat mulai memilah dari rumah, volume yang masuk ke TPA bisa berkurang cukup signifikan,” ujarnya.

Tantangan besar itu kini berdiri di hadapan Kukar: mengelola pertumbuhan tanpa tenggelam dalam timbunan sampah yang ditinggalkannya. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait