BRAVO13.ID, Samarinda - Lembaran penahan tanah atau sheet pile biasanya identik dengan baja dan beton. Namun kini, material baru berbahan Unplasticized Polyvinyl Chloride (UPVC) mulai dikembangkan di Kalimantan Timur sebagai alternatif yang lebih tahan korosi dan ramah perawatan.
Produk itu dikembangkan di pabrik UPVC yang berlokasi di Desa Batuah, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan diklaim sebagai fasilitas pertama di Kaltim yang memproduksi material konstruksi berbasis polimer secara massal.
Guru Besar Teknik Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Lily Montarcih Limantara, MSc, yang meninjau langsung produk tersebut, menilai kehadiran sheet pile UPVC bisa membuka peluang baru dalam proyek infrastruktur air. “Bahan UPVC punya ketahanan korosi tinggi, sehingga cocok untuk struktur di lingkungan basah seperti saluran irigasi dan tepi sungai,” katanya saat ditemui di Samarinda, Kamis lalu.
Dalam penggunaannya, sheet pile dipancang secara vertikal di dalam tanah atau dasar air untuk menahan tekanan tanah dan air. Versi berbahan UPVC ini menawarkan bobot yang lebih ringan dan fleksibilitas pemasangan lebih cepat dibanding bahan logam.
Perusahaan pengembang produk, PT Berkat Indohana Lestari (BIL), menyebutkan bahwa inovasi ini diadaptasi dari praktik penggunaan UPVC di industri pengairan dan kelautan di negara tropis lain. “Tujuannya agar proyek di wilayah lembap seperti Kalimantan tidak bergantung sepenuhnya pada material logam yang mudah berkarat,” ujar Direktur PT BIL, AM Renaldi Rafioel.
Sementara itu, Manajer Pemasaran PT BIL, Dhaya Bayu, menyebutkan bahwa pabrik Batuah telah mulai mendistribusikan produk mereka ke pasar Kalimantan dan Sulawesi. “Kami baru menjangkau retail di Samarinda, Balikpapan, Kukar, dan Kutim. Produksi masih dalam tahap penyesuaian kapasitas,” pungkasnya. (*)

