
BRAVO13.ID, TENGGARONG – Dukungan masyarakat menjadi penentu bagi Kutai Kartanegara untuk meloloskan prasasti Yupa Muara Kaman ke daftar Memori Kolektif Bangsa. Tanpa partisipasi publik, pengakuan terhadap tujuh batu peninggalan Kerajaan Mulawarman itu tidak bisa terwujud.
Plt Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kukar, Rinda Desianti, menjelaskan bahwa dukungan publik merupakan salah satu syarat utama dalam proses nominasi di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). “Syarat terberat untuk masuk memori kolektif bangsa adalah dukungan publik dan petisi masyarakat,” ujarnya dalam konferensi pers Festival Memory of Yupa di Taman Tanjong, Tenggarong, Jumat malam, 17 Oktober 2025.
Ia menegaskan, dukungan itu perlu datang dari berbagai kalangan, termasuk komunitas budaya, akademisi, hingga masyarakat umum. “Kami berharap komunitas kebudayaan dapat membuat petisi atau bukti dukungan agar Yupa bisa masuk memori kolektif bangsa,” katanya.
Rinda menyebut, dukungan publik menjadi bukti bahwa Yupa bukan sekadar artefak kuno, tetapi bagian dari identitas masyarakat Kutai. “Partisipasi masyarakat sangat menentukan posisi kami dalam penilaian ANRI,” ujarnya.
Festival Memory of Yupa digelar untuk memperluas sosialisasi dan mengumpulkan dukungan publik. Diarpus Kukar menampilkan arsip, dokumentasi, serta catatan sejarah tentang Yupa dan situs budaya lain di Kutai. Kegiatan itu juga diisi diskusi budaya, lomba menulis cerita rakyat, dan pertunjukan seni daerah.
Yupa Muara Kaman ditemukan pada 1879 di Bukit Ubus, pedalaman Muara Kaman. Tujuh prasasti batu tersebut kini disimpan di Museum Nasional Jakarta. Isinya mencatat kemurahan hati Raja Mulawarman yang memberikan penghargaan kepada para brahmana pada masa itu.
Selain memperjuangkan Yupa, Diarpus Kukar juga menyiapkan pengajuan sejumlah situs budaya lain agar bisa masuk daftar Memori Kolektif Bangsa. “Kami akan terus mendaftarkan situs-situs purbakala agar warisan sejarah daerah diakui secara nasional,” kata Rinda.
Tahapan pengumpulan dukungan masyarakat berlangsung hingga akhir festival bulan depan. Setelah itu, seluruh dokumen dan petisi dukungan akan dikirim ke ANRI untuk diverifikasi sebelum ditetapkan secara resmi. (adv)

