Bravo 13
Disdikbud Kukar Tegaskan Pembukaan Erau 2025 di Stadion Hanya Seremonial PemerintahErau 2025 resmi dimulai di Tenggarong. Disdikbud Kukar menegaskan prosesi sakral dilakukan di Keraton, sementara pembukaan di stadion hanya seremoni.
Oleh Handoko2025-09-21 14:20:00
Disdikbud Kukar Tegaskan Pembukaan Erau 2025 di Stadion Hanya Seremonial Pemerintah
Aktor memerankan Sultan Aji Muhammad Idris dalam drama kolosal pembukaan Erau Adat Kutai 2025 di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Minggu (21/9/2025). (Bobby/Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Tenggarong - Terik matahari di Stadion Rondong Demang tak menyurutkan antusias ribuan warga yang memadati tribun Minggu siang (21/9/2025). Di tengah sorak-sorai penonton, drama kolosal tentang kepahlawanan Sultan Aji Muhammad Idris mengawali seremoni pembukaan Erau Adat Kutai 2025. Namun di balik kemeriahan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara, Thauhid Afrilian Noor, menegaskan bahwa acara tersebut hanyalah seremoni pemerintahan, bukan bagian dari prosesi sakral.

“Alhamdulillah, pembukaan Erau 2025 berjalan baik dan lancar. Kita menghargai kehadiran tamu dari Jakarta, Ibu Menteri Pariwisata. Namun perlu kami sampaikan, prosesi sakral Erau telah dilakukan pagi tadi di Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura,” kata Thauhid usai seremoni.

Ia menjelaskan, prosesi adat yang sesungguhnya telah berlangsung pagi hari dengan ritual mendirikan Tiang Ayu—tanda dimulainya Erau secara sakral. Sementara pembukaan di stadion merupakan bagian dari rangkaian seremonial pemerintah daerah.
“Pembukaan di stadion ini hanya seremoni pemerintah, bukan bagian dari prosesi adat,” tegasnya.

Thauhid juga menyinggung soal waktu pelaksanaan acara yang sedikit melewati waktu salat Zuhur. Ia mengakui hal itu menjadi catatan penting agar jadwal tahun depan lebih disesuaikan dengan kondisi cuaca dan kenyamanan masyarakat.

Terkait pelaksanaan prosesi sakral, Thauhid menegaskan bahwa seluruh ritual tetap menjadi kewenangan penuh pihak Kesultanan. Pemerintah daerah hanya bertugas memberi dukungan teknis dan fasilitas pendukung.
“Untuk masyarakat yang ingin menyaksikan prosesi adat, bisa datang ke Keraton setiap malam hingga malam Senin. Panitia juga menyiapkan dua layar besar agar masyarakat bisa menonton,” ujarnya.

Di hari yang sama, Expo Erau 2025 resmi dibuka di area Stadion Rondong Demang. Kegiatan tersebut diikuti berbagai instansi, UMKM lokal, dan pelaku seni daerah. Meski Menteri Pariwisata tidak sempat meninjau Expo karena jadwal padat, Thauhid memastikan acara akan terus berjalan hingga penutupan pada 29 September.

Sejumlah agenda tradisi juga telah dijadwalkan, antara lain Beseprah pada 25 September dan Belimbur pada 28 September. Ia mengingatkan bahwa tradisi seperti Beseprah bukan prosesi sakral, melainkan bentuk jamuan rakyat sebagai simbol kesetaraan.
“Kesakralan Erau tetap dijaga Kesultanan. Pemerintah hanya mendukung pelaksanaan teknisnya,” jelasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga keamanan selama pelaksanaan Erau, terutama pada malam hari ketika jumlah pengunjung meningkat.
“Selain itu, setiap malam akan terdengar letupan meriam sebagai tanda hari pelaksanaan. Malam pertama satu kali letupan, malam kedua dua kali, dan seterusnya,” tambahnya.

Rangkaian Erau 2025 akan berakhir pada 29 September dengan penutupan prosesi adat di Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait