BRAVO13.ID, Samarinda - Jelang denting Oktober yang mulai memudar, nama Kalimantan Timur (Kaltim) kembali membahana di kancah nasional, mengukuhkan dominasinya sebagai lumbung talenta Qurani terbaik Nusantara. Bukan sekadar kemenangan, melainkan sebuah penahbisan. Dalam hiruk-pikuk Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis Nasional (STQHN) ke-28 Tahun 2025 yang baru saja usai di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kafilah Benua Etam tak hanya sekadar membawa pulang medali, namun menyabet gelar Juara Umum sekaligus memanggul lambang supremasi tertinggi: Piala Presiden Republik Indonesia.
Kabar gembira itu diterima dengan sujud syukur dan senyum bangga oleh jajaran Pemerintah Provinsi, terutama Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud. Di Anjungan Kaltim yang bersejarah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (20/10/2025), Rudy Mas’ud merangkai capaian ini menjadi sebuah narasi abadi tentang ketekunan dan dedikasi.
"Kerja keras itu tidak akan pernah mengkhianati hasilnya, yakinlah itu," tegas Rudy dengan nada bergetar, memuji habis-habisan setiap individu yang terlibat. "Kalau juara ini berada di Kalimantan Timur, tentu sudah sepadan dengan apa yang dilakukan oleh seluruh kafilah, pendamping, guru, dan koordinator yang sangat membanggakan karena berhasil mempertahankan predikat juara umum.”
Kemenangan ini, sambung Rudy, bukanlah loncatan tunggal, melainkan sebuah estafet kejayaan. Kaltim kini resmi "mengawinkan" dua gelar bergengsi; setelah sukses besar menjadi Juara Umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-30 Tahun 2024 yang mereka selenggarakan di Samarinda. "Setelah sukses besar di ajang MTQ Nasional ke-30 tahun 2024 di Samarinda, kini Kaltim kembali mengawinkan antara MTQ dan STQHN. Inilah yang kami tunggu-tunggu, untuk setiap ajang nasional, harus bisa menjadi juara umum," lanjutnya, menancapkan standar prestasi yang tinggi. Baginya, capaian ini adalah validasi nyata atas strategi pembinaan berkelanjutan yang telah dipupuk oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kaltim, didukung penuh oleh alokasi sumber daya dari Pemprov. Rudy menegaskan, Kaltim akan terus melahirkan generasi Qurani yang berprestasi dan berakhlak mulia di tingkat nasional.
Disiplin 19 Ksatria Qurani
Di balik gemerlap Piala Presiden, terdapat kisah tentang ketekunan yang nyaris sempurna. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur sekaligus Ketua Umum LPTQ Kaltim, Sri Wahyuni, membeberkan detail yang lebih mengesankan.
Dari 22 duta terbaik yang dikirim ke Kendari, hampir seluruhnya—tepatnya 19 peserta—kembali membawa pulang gelar juara dari berbagai cabang. Sebuah angka yang luar biasa, mencerminkan kedalaman dan kualitas merata dari pembinaan mereka.
"Dari 22 peserta, Kaltim memperoleh tujuh juara pertama, tiga juara kedua, lima juara ketiga, dua harapan satu, satu harapan dua, dan satu harapan tiga,” rinci Sri Wahyuni, suaranya dipenuhi rasa bangga.
Ia mengungkapkan, kemenangan ini adalah puncak dari perjalanan panjang dan intensif. Sepanjang tahun 2025, LPTQ Kaltim tercatat menggelar sembilan kali Training Centre (TC), masing-masing berdurasi sekitar 20 hari, dilaksanakan secara hibrida (daring dan luring). TC ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan kawah candradimuka yang menuntut kedisiplinan tingkat tinggi.
“Banyak yang mau belajar dari Kaltim, tapi tentu dengan konsep. Tidak semua strategi harus dibuka. Namun yang pasti, pembinaan menjadi kunci utamanya. Dua kali kita melaksanakan pembinaan secara penuh, dan hasilnya bisa kita lihat hari ini,” ujar Sri Wahyuni, mengisyaratkan adanya 'resep rahasia' dalam pembinaan mereka.
Ketaatan dan ketekunan para peserta selama menjalani TC menjadi penentu akhir. "Kami menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan kedisiplinan para peserta yang patuh kepada pelatih dan pembimbing. Ketaatan mereka selama TC telah membuahkan hasil,” pungkasnya.
Sebagai penutup babak kejayaan ini, Pemprov Kaltim memberikan penghargaan dan bonus kepada seluruh kafilah berprestasi, sebuah janji apresiasi yang diharapkan dapat membakar semangat generasi Qurani Kaltim untuk terus mempertahankan prestasi ini pada ajang berikutnya. (*)