BRAVO13.ID, Tenggarong Seberang - Di sebuah balai pertemuan di Desa Bhuana Jaya, semangat baru pembangunan perdesaan terasa hidup. Para kepala desa, pendamping, dan perwakilan instansi berkumpul untuk membahas arah pembangunan berbasis potensi lokal dalam Rapat Teknis/Koordinasi Pembangunan Kawasan Perdesaan 2025, Rabu (17/9/2025).

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi salah satu narasumber utama. Melalui Kepala Bidang Kerjasama Desa, Dedy Suryanto, DPMD Kukar memperkenalkan konsep Agroekowisata Separi Sejahtera sebagai strategi pembangunan ekonomi desa yang berpihak pada masyarakat dan lingkungan.

“Agroekowisata bukan hanya soal wisata, tapi tentang membangun ekosistem desa yang mandiri dan produktif,” ujar Dedy dalam pemaparannya.

Konsep ini menekankan integrasi antara pertanian berkelanjutan, pelestarian lingkungan, dan wisata edukatif. Dengan melibatkan partisipasi warga, desa diharapkan mampu menciptakan sumber ekonomi baru tanpa mengorbankan ekosistem alamnya.

Rapat koordinasi yang diinisiasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Timur itu juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor. Program Peningkatan Kerjasama Desa disebut sebagai fondasi penguatan kemitraan antara desa dan pihak ketiga.

Sebagai bagian dari agenda, peserta diajak meninjau ladang ternak lebah kelulut di Dusun Pulau Mas RT 03, Desa Bhuana Jaya. Lokasi ini menjadi contoh nyata bagaimana potensi lokal diolah menjadi produk unggulan dan objek wisata edukatif. Selain menghasilkan madu berkualitas, budidaya lebah tanpa sengat ini membuka lapangan kerja baru bagi warga sekitar.

Kegiatan berlangsung interaktif, dengan sejumlah peserta berdiskusi mengenai potensi penerapan konsep agroekowisata di wilayah masing-masing. (adv)