BRAVO13.ID, Tenggarong - Di tengah tantangan ekonomi daerah, desa kembali menjadi tumpuan harapan baru. Potensi lokal yang selama ini tersebar di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar) mulai dikelola lebih serius, termasuk lewat penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Kesadaran inilah yang mendorong tim Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) Kota Makassar melakukan kunjungan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Selasa (2/9/2025).
Pertemuan di ruang rapat utama DPMD Kukar membahas survei pengembangan BUMDes, dengan fokus menemukan pola terbaik untuk kemandirian ekonomi desa. Kepala DPMD Kukar, Arianto, menerima langsung tim LAN RI bersama jajaran pejabat struktural dan perwakilan pengelola BUMDes.
Dalam dialog tersebut, berbagai isu muncul, mulai dari regulasi hingga minimnya partisipasi masyarakat. Arianto menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi lintas sektor agar potensi desa dapat berkembang optimal. “Kita harus mulai dari komunikasi dan koordinasi lintas sektor. Banyak hal yang perlu difasilitasi bersama, terutama dalam pengembangan ekonomi desa,” ujarnya.
Ia juga mencontohkan keberhasilan beberapa desa di Kukar, seperti Koperasi Merah Putih dan BUMDes Sungai Payang, yang telah mencatat omzet signifikan. Menurutnya, keberhasilan itu menunjukkan bahwa desa mampu menjadi motor ekonomi jika pengelolaan dan kemitraan berjalan seimbang. “Ini bukan hanya angka, tapi bukti bahwa desa bisa eksis dan mandiri secara ekonomi,” kata Arianto.
Untuk memperkuat langkah tersebut, DPMD Kukar aktif berperan dalam Satgas Pengembangan Ekonomi Desa yang dipimpin Kepala Dinas Koperasi. Satgas ini memfasilitasi pengadaan barang dan jasa melalui koperasi lokal, serta membangun ekosistem usaha desa yang berkelanjutan.
Sementara itu, pihak LAN RI menegaskan hasil survei akan menjadi bahan analisis untuk penyusunan kebijakan nasional pengelolaan BUMDes. Data dari Kukar akan digunakan untuk merumuskan strategi pemberdayaan yang sesuai karakteristik masing-masing desa. Kunjungan ini menegaskan bahwa penguatan BUMDes bukan sekadar proyek administratif, melainkan langkah konkret menuju kemandirian ekonomi desa berbasis potensi lokal. (adv)

