BRAVO13.ID, Muara Badak - Balai Pertemuan Umum Desa Tanah Datar tak seperti biasanya. Dari ruang sederhana di Muara Badak, gema peluncuran Koperasi Desa Merah Putih bergema hingga ke level nasional—sebuah peristiwa yang menandai arah baru ekonomi berbasis gotong royong.
Peluncuran nasional Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih berlangsung di Balai Pertemuan Umum Desa Tanah Datar, Kecamatan Muara Badak, pada Selasa (21/7/2025). Acara ini diikuti secara daring oleh perwakilan desa dari berbagai daerah di Indonesia.
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara, Arianto, S.Sos., M.Si., bersama perangkat desa, kelompok tani, tokoh masyarakat, dan pihak swasta, PT Lana Harita Indonesia.
Dalam sambutannya, Arianto menegaskan bahwa koperasi harus menjadi wadah pemberdayaan masyarakat desa, bukan sekadar lembaga ekonomi formal.
“Melalui Kopdes Merah Putih, kita ingin menanamkan semangat gotong royong sebagai fondasi ekonomi desa,” ujarnya.
Arianto menjelaskan bahwa koperasi dirancang untuk mengelola potensi lokal secara terpadu, memperluas akses pasar, dan memperkuat posisi tawar masyarakat.
Momentum peluncuran juga ditandai dengan penyerahan satu unit mesin pengolah pakan ternak dari PT Lana Harita Indonesia kepada kelompok ternak Desa Tanah Datar.
Menurut Arianto, bantuan tersebut menjadi langkah awal transformasi ekonomi desa. “Bantuan ini harus diikuti pelatihan teknis, pendampingan, dan sinergi berkelanjutan agar peternak semakin produktif dan mandiri,” katanya.
Kopdes Merah Putih dirancang sebagai sistem ekonomi inklusif yang menghubungkan petani, peternak, UMKM, dan komunitas desa dalam satu jaringan ekonomi kolektif. Selain membuka akses pembiayaan dan pemasaran produk lokal, koperasi ini juga menyediakan pelatihan kewirausahaan.
Kehadiran seluruh unsur desa bersama mitra swasta menunjukkan bahwa Kopdes Merah Putih lahir dari kolaborasi banyak pihak dengan semangat yang sama: memperkuat ekonomi desa dari dalam.
Peluncuran nasional di Desa Tanah Datar menjadi penanda bahwa kemandirian ekonomi bisa tumbuh dari desa, dengan gotong royong sebagai kekuatannya. (adv)