BRAVO13.ID, Samarinda - Di tengah riuh rendah evaluasi setahun Kabinet Merah Putih, sebuah suara publik terpotret jelas oleh Strategic and Political Insight Network (SPIN). Hasil survei yang dirilis pada Oktober 2025 ini tak sekadar menyajikan daftar, namun merangkum narasi kinerja para pembantu Presiden Prabowo Subianto, menempatkan tiga nama di puncak dengan tingkat kepuasan yang nyaris berhimpitan.
Tiga menteri itu berdiri di singgasana teratas. Di posisi terhormat, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti memimpin dengan raihan 67,5%. Hanya terpaut tipis, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengekor di urutan kedua dengan 67,3%. Namun, sorotan khusus tertuju pada sosok ketiga, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto, yang menutup tiga besar dengan tingkat kepuasan publik sebesar 66,9 persen.
Desa Bukan Pelengkap, Yandri Dinilai Kerja Nyata
Bagi Yandri Susanto, capaian ini bukan sekadar angka statistik. Direktur Eksekutif SPIN, Mawardin Sidik, secara lugas menjelaskan bahwa persentase itu adalah cerminan apresiasi masyarakat terhadap cara Yandri mengelola desa. Dalam pandangan publik, program pembangunan desa dan pemberdayaan ekonomi lokal yang dijalankan Kementerian Desa selama satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran dinilai berhasil.
"Yandri Susanto dinilai publik mampu menjaga kesinambungan program desa dengan inovasi baru yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat," ujar Mawardin dalam keterangan yang diterima, Kamis (16/10/2025). "Publik melihat kerja konkret di lapangan, bukan sekadar wacana.”
Temuan SPIN menguraikan benang merah kepuasan ini. Kebijakan Kementeiran Desa yang berfokus pada penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), digitalisasi ekonomi desa, program karya produktif, serta kemampuan kementerian dalam mengadvokasi masalah-masalah yang dihadapi warga desa, menjadi faktor kunci yang mengangkat kinerja Yandri di mata khalayak.
Lebih dari itu, publik juga menyoroti kemampuan koordinasi Yandri. Ia dinilai lihai merangkai berbagai program lintas kementerian yang bersentuhan langsung dengan denyut nadi masyarakat desa—sebuah langkah strategis, terutama dalam konteks pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan antarwilayah.
Mawardin Sidik menegaskan sebuah pergeseran paradigma: isu pembangunan desa tak lagi dipandang sebagai pelengkap, melainkan fondasi utama pemerataan ekonomi nasional. "Yandri berhasil menjadikan sektor ini lebih strategis dan produktif," pungkasnya.
Empat Pilar Krusial Kinerja Desa
Penilaian serupa datang dari kalangan akademisi. Fandi Ahmad, Peneliti Studi Pembangunan Indonesia, mencoba membedah kepuasan publik terhadap Yandri melalui empat pilar yang saling berjalin erat:
Kementerian Strategis: Di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran, Kementerian Desa dan PDT diangkat sebagai salah satu kementerian strategis, terutama dalam mengeksekusi program utama pemerintah, seperti Koperasi Desa Merah Putih.
Keberhasilan Eksekusi Inpres: Yandri dinilai sukses mengimplementasikan Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2025, terlihat dari keberhasilan pemerintah membentuk lebih dari 80.000 koperasi.
Sinergi BUMDes dan Koperasi: Menteri Yandri dianggap mampu menguatkan kinerja BUMDes dan menyelaraskannya dengan program Koperasi Merah Putih, menciptakan rantai ekonomi yang lebih kuat di tingkat desa.
Integritas Keuangan: Yandri berhasil mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan Kementerian PDT untuk tahun 2024—sebuah simbol tata kelola anggaran yang bersih.
Fandi berharap, survei Kinerja Kabinet Merah Putih tersebut menjadi acuan penting bagi masyarakat untuk menilai kerja keras para pembantu Presiden Prabowo Subianto.
Catatan Metodologi Survei
Survei nasional SPIN ini menjadi potret representatif dari opini publik di seluruh nusantara. Dilaksanakan pada 1–9 Oktober 2025 di 38 provinsi, riset ini melibatkan 1.600 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling. Hasil ini memiliki tingkat akurasi tinggi dengan margin of error $\pm 2,45$ persen pada tingkat kepercayaan $95$ persen. (*)