BRAVO13.ID, Samarinda - Sore hari di simpang Gunung Lingai sering jadi ujian kesabaran. Arus kendaraan menumpuk dari arah Jalan DI Pandjaitan dan Jalan PM Noor. Klakson bersahutan, motor saling serobot celah sempit, sementara petugas lalu lintas berjibaku menjaga arus tetap bergerak.
Kondisi itu akhirnya mendapat perhatian serius Pemerintah Kota Samarinda. Dalam rapat koordinasi yang digelar di ruang rapat wali kota, Selasa (14/10/2025), pembahasan soal rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut menjadi fokus utama.
Rapat yang diinisiasi Dinas Perhubungan Samarinda itu menghadirkan berbagai pihak. Hadir perwakilan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Kaltim, Dinas PUPR-Pera Kaltim, Satlantas Polresta Samarinda, Subdit Gakkum Ditlantas Polda Kaltim, BPN, serta tim konsultan yang selama ini memantau situasi lalu lintas di simpang itu.
“Perlu ada intervensi serius terhadap kondisi lalu lintas di Jalan DI Pandjaitan, simpang Gunung Lingai,” ujar Wali Kota Samarinda, Andi Harun, seusai mendengarkan pemaparan dari tim konsultan, seperti dilansir dari rilis Pemkot Samarinda.
Ia membagi langkah penanganan menjadi dua tahap: jangka pendek dan jangka panjang. Untuk tahap pertama, Pemkot akan melakukan sosialisasi bersama agar masyarakat memahami pola baru lalu lintas yang akan diterapkan.
Langkah berikutnya adalah pemasangan barrier beton. Penggunaan barrier berat diharapkan dapat mengatur jalur kendaraan sekaligus mencegah pemindahan posisi oleh pihak tak bertanggung jawab. “Minggu depan kita akan bertemu kembali untuk memantapkan rencana ini. Selanjutnya kita lakukan sosialisasi secara bersama,” kata Andi Harun.
Untuk jangka panjang, pemerintah menyiapkan rencana pelebaran dua jembatan di Jalan PM Noor, tak jauh dari lokasi simpang. Andi Harun menyatakan kesiapannya menuntaskan pembebasan lahan bila BBPJN Kaltim siap menganggarkan proyek tersebut. “Kalau BBPJN siap lebarkan jembatan dan jalan, saya nyatakan siap bebaskan lahan,” tegasnya.
Ia juga menyinggung pentingnya sinergi dengan Dinas PUPR-Pera Kaltim dalam pembangunan jalan lingkar luar (ring road) sebagai solusi jangka panjang untuk mengurai kepadatan lalu lintas di tengah kota.
Selain itu, Dinas PUPR Kota Samarinda diminta memperbaiki sistem drainase di kawasan tersebut. Genangan air saat hujan dinilai turut memperparah kemacetan. “Saya juga minta kepada camat dan lurah setempat melakukan identifikasi di lapangan. Terutama terhadap pasar tumpah yang ikut menimbulkan kemacetan,” tambahnya.
Dari simpang kecil di Gunung Lingai, upaya penataan ini menjadi langkah awal Pemkot Samarinda mengurai keruwetan lalu lintas yang kian kompleks di kota yang terus bertumbuh. (*)