Bravo 13
Konglomerat Bangladesh Lirik Rempah Samarinda, Dubesnya Turun LangsungPertemuan antara Pemerintah Kota Samarinda dan delegasi Bangladesh membuka peluang kolaborasi baru di sektor pertanian dan pengembangan rempah.
Oleh Handoko2025-10-13 16:27:00
Konglomerat Bangladesh Lirik Rempah Samarinda, Dubesnya Turun Langsung
Wali Kota Samarinda Andi Harun berdiskusi dengan Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia, Md Tarikul Islam, bersama perwakilan Akij Group dalam pertemuan penjajakan kerja sama pertanian dan rempah di Balai Kota Samarinda, Jumat (3/10/2025). (Dok Pemkot Samarinda)

BRAVO13.ID, Samarinda - Selama ini Samarinda dikenal dengan geliat perdagangan dan jasa yang mendominasi perekonomiannya. Namun awal Oktober ini, Balai Kota kedatangan tamu yang datang dengan agenda berbeda. Konglomerat Akij Group asal Bangladesh, bersama Duta Besar Md Tarikul Islam, menjajaki peluang kerja sama di bidang pertanian dan rempah.

Pertemuan berlangsung di ruang rapat lantai dua Balai Kota Samarinda. Wali Kota Andi Harun memimpin jalannya pertemuan bersama jajaran pemerintah kota. Dari pihak Bangladesh, hadir Sardar Habibur Rahman, Md Maruf Ahmed, dan Md Abdul Rai Bhuiyan mewakili Akij Group, perusahaan yang dikenal luas di negara asalnya.

Akij Group merupakan salah satu konglomerat tertua di Bangladesh. Didirikan pada 1940-an, perusahaan ini berkembang dari perdagangan goni menjadi kelompok usaha besar dengan lebih dari 25 lini bisnis, termasuk tekstil, makanan dan minuman, farmasi, semen, dan agribisnis.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Akij Group menyampaikan minat untuk menjalin kemitraan di sektor pertanian melalui skema contract farming. Mereka menilai rempah asal Samarinda seperti lada, kayu manis, dan kapulaga memiliki potensi pasar yang menarik.
“Tujuan kunjungan kami ke Samarinda adalah menjajaki peluang kerja sama di bidang pertanian, khususnya melalui contract farming dan produksi rempah,” kata Sardar Habibur Rahman, yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia, seperti dilansir dari laman resmi Pemkot Samarinda.

Wali Kota Samarinda Andi Harun menyebut, pertemuan ini membuka peluang komunikasi lintas negara. Dalam sambutannya yang disampaikan dalam bahasa Inggris, ia menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam mendukung pembangunan daerah.
“We warmly welcome Akij Group to our city. This meeting is a meaningful step to explore opportunities that will not only support local development in Samarinda but also strengthen the partnership between Indonesia and Bangladesh,” ujar Andi Harun.

Setelah diterjemahkan, ia menambahkan bahwa kerja sama lintas negara dapat membuka ruang baru bagi pengembangan ekonomi daerah. Wakil Wali Kota Saefuddin Zuhri juga menyebut pertemuan itu sebagai awal penjajakan untuk memperluas hubungan ekonomi ke berbagai sektor.

Selain pertanian, pembahasan juga mencakup potensi kerja sama di bidang energi, pendidikan, dan kesehatan. Belum ada kesepakatan investasi, namun kedua pihak sepakat untuk melanjutkan komunikasi melalui pertemuan lanjutan.

Akij Group dikenal sebagai salah satu motor industri besar di Bangladesh. Pada 2018, perusahaan ini melepas divisi tembakaunya ke Japan Tobacco International senilai miliaran dolar AS, dan kini memperkuat ekspansi di bidang agribisnis dan energi berkelanjutan.

Di sisi lain, sejumlah pemberitaan di Bangladesh juga mencatat dinamika bisnis grup ini. Akij pernah melakukan restrukturisasi setelah pemisahan sebagian unit usaha keluarga pada 2020. Beberapa anak perusahaannya sempat menghadapi tantangan operasional, seperti penyesuaian tenaga kerja di sektor jute dan evaluasi proyek infrastruktur yang tertunda karena faktor sosial dan regulasi.

Namun secara umum, Akij tetap menjadi pemain besar dalam perekonomian Bangladesh, dengan kontribusi signifikan terhadap ekspor nasional serta pengembangan sektor manufaktur dan agrikultur.

Bagi Samarinda, rencana Akij Group menjadi bagian dari upaya membangun jejaring ekonomi yang lebih luas di luar sektor perdagangan dan jasa. Pemerintah kota menyebut akan mempelajari lebih lanjut bentuk kerja sama yang memungkinkan, sambil memastikan seluruh proses berjalan sesuai ketentuan.

Pertemuan ditutup dengan pertukaran cendera mata. Meski masih sebatas penjajakan, kunjungan tersebut memberi sinyal bahwa potensi pertanian Samarinda mulai diperhitungkan di tingkat internasional. (*)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait