
BRAVO13.ID, Tenggarong – Di Desa Loa Janan Ulu, kursi-kursi plastik terisi oleh wajah-wajah sepuh. Rambut memutih, kulit berkeriput, namun sorot mata mereka tetap menyimpan semangat. Di hadapan para lansia ini, pemerintah ingin menyampaikan pesan penting: usia senja bukan berarti berhenti berdaya.
Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 Tingkat Kalimantan Timur yang dipusatkan di Kutai Kartanegara menjadi momentum untuk itu. Setelah rangkaian awal berupa Gelar Dagang dan Lomba di Taman Tanjong Tenggarong, Sabtu (30/8), kegiatan dilanjutkan dengan silaturahmi bersama lansia. Bupati Kukar Aulia Rahman Basri hadir langsung untuk menegaskan komitmen pemerintah daerah.
Menurut Aulia, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program nasional Lansia Berdaya yang digagas BKKBN. Program ini menekankan pentingnya menjaga produktivitas warga lanjut usia agar tetap memiliki peran dalam masyarakat. “Melalui Lansia Berdaya, pemerintah ingin lansia tetap produktif, minimal untuk dirinya sendiri. Mereka bisa tetap memberi kontribusi bagi masyarakat sekitar,” ucap Aulia.
Untuk memperkuat program tersebut, Pemkab Kukar menyiapkan layanan pakan gizi gratis. Layanan ini disediakan melalui posyandu di seluruh wilayah, dengan tujuan agar kebutuhan nutrisi lansia yang berbeda dari orang dewasa bisa tercukupi. Aulia menegaskan, perhatian pada gizi lansia menjadi kunci agar mereka tetap sehat dan bertenaga.
Dukungan terhadap program Lansia Berdaya juga datang dari BKKBN Kaltim. Kepala Perwakilan, dr. Nurizky Permanajati, menyebutkan alasan Kukar ditunjuk sebagai tuan rumah Harganas. Menurutnya, Kukar berhasil menurunkan angka stunting hingga di bawah 20 persen, sebuah capaian yang menjadi dasar penghargaan ini. “Kita lihat populasi bertambah, lansia juga makin banyak. Jangan sampai mereka jadi beban. Kita usahakan dari sekarang agar kesehatannya baik,” kata Nurizky.
Ia menambahkan bahwa pemerintah pusat menargetkan Indonesia Emas 2045 melalui pembangunan keluarga. Lansia, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui dipandang sebagai satu kesatuan yang perlu dijaga agar bangsa memiliki sumber daya manusia unggul. “Kita bisa membangun kalau keluarga sejahtera. Pembangunan tak hanya fisik, tapi juga sumber daya manusianya,” tutupnya. (adv)

