Bravo 13
Jennifer Lawrence: Tragedi Gaza "Tak Kurang dari Genosida"Di sela kilauan karpet merah, Jennifer Lawrence tiba-tiba bicara tentang Gaza. Bukan sinema, melainkan jeritan hati seorang ibu atas "genosida" yang membuatnya takut.
Oleh Puji Tri2025-10-01 13:12:00
Jennifer Lawrence: Tragedi Gaza "Tak Kurang dari Genosida"
Sikap Tegas di San Sebastian: Jennifer Lawrence Sebut Krisis Gaza Genosida.

BRAVO13.ID, Samarinda - Panggung San Sebastian Film Festival 2025 yang semula gemerlap oleh cahaya sinema, tiba-tiba tersulut oleh nyala kepedulian yang membara. Di tengah hiruk-pikuk promosi film terbarunya, Die My Love, aktris peraih Piala Oscar, Jennifer Lawrence, memilih untuk menanggalkan sejenak perannya sebagai bintang Hollywood. Ia berdiri tegak, tak hanya sebagai aktris, tetapi sebagai ibu dan warga dunia, menyampaikan pernyataan yang menusuk dan tak terduga mengenai tragedi kemanusiaan di Gaza, Palestina.

Keberanian Lawrence patut disorot, mengingat atmosfer kehati-hatian yang melingkupi banyak rekan seprofesinya. Di tengah industri yang sering menuntut kenetralan politik, pernyataan Lawrence terasa seperti sebuah titik balik. Dalam konferensi pers yang tegang, ia tanpa tedeng aling-aling menggunakan kata yang kuat: ia menyebut apa yang terjadi di Gaza "tidak kurang dari genosida," dilansir dari Variety (26/9/2025). Sebuah tuduhan yang tajam, blak-blakan, dan menolak interpretasi abu-abu.

Dari Ketakutan Seorang Ibu Menjadi Peringatan Global

Namun, di balik keberanian itu, tersimpan pula rasa takut yang amat manusiawi. Lawrence tidak menyembunyikannya. Kepada para jurnalis, ia mengakui, "Saya ketakutan dan ini memalukan. Apa yang terjadi ini tak lebih dari genosida dan tidak bisa diterima," katanya.

Ketakutan itu, ia jelaskan, berakar pada peran barunya sebagai seorang ibu dua anak. Melansir dari The Independent (26/9/2025), rasa ngeri atas kondisi global ini membuatnya khawatir tentang masa depan yang akan diwariskan kepada buah hatinya. "Saya takut untuk anak-anak saya, untuk semua anak-anak kita," lanjutnya, menyuarakan kecemasan kolektif yang dirasakan oleh banyak orang tua di seluruh dunia. Kata-katanya mengaburkan batas antara panggung selebritas dan ruang keluarga, menjadikan isu sosial-politik terasa personal dan mendesak.

Lebih dari sekadar mengekspresikan pandangannya, Lawrence menggunakan platformnya untuk memberi peringatan keras kepada masyarakat. Ia menekankan pentingnya partisipasi aktif dalam isu sosial-politik di era modern ini. Melalui suaranya yang menggema di San Sebastian, Jennifer Lawrence tidak hanya mengutuk tragedi kemanusiaan, tetapi juga menyerukan tanggung jawab moral kepada setiap individu untuk tidak berdiam diri. Pernyataannya menjadi pengingat bahwa di balik sorotan kamera, isu-isu kemanusiaan tak bisa diabaikan, dan bahwa bahkan ketakutan yang paling dalam pun dapat diubah menjadi tindakan keberanian. (*)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait
Tag Terkait