BRAVO13.ID, Tenggarong - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Kutai Kartanegara (Kukar) ditutup dengan suasana meriah dan penuh kebersamaan. Upacara aubade sekaligus penurunan bendera di halaman Kantor Bupati Kukar, Minggu (17/8), menjadi ajang perayaan kebhinekaan dengan menghadirkan pawai budaya dari berbagai paguyuban suku yang ada di Kukar.

Bupati Kukar Aulia Rahman Basri tampil mengenakan baju adat Kutai, sementara istrinya, Andi Deezca, mengenakan busana senada. Wakil Bupati Rendi Solihin beserta istri, Fety Puja, turut mengenakan baju adat Bali, menambah warna dalam prosesi yang dirancang untuk menunjukkan miniatur kebudayaan Nusantara di bumi Kukar.

Rangkaian dimulai dengan defile paguyuban, menampilkan pakaian adat beragam etnis. Suasana semakin hidup dengan iringan musik kolaborasi tradisional dan modern, serta lantunan vokal Gita Kemala Nusantara (GKN) Kukar. Keseluruhan acara berpuncak pada penurunan Sang Merah Putih yang dilaksanakan Paskibraka dengan pengawalan Polres Kukar.

Bupati Aulia menegaskan, perayaan ini bukan hanya simbolik, melainkan wujud nyata kekuatan masyarakat Kukar yang majemuk. “Kita harus bangga bahwa Kukar selalu hidup rukun, tenteram, aman, dan nyaman. Indeks kebahagiaan Kukar adalah yang tertinggi di Kaltim, dan ini menjadi modal besar untuk membangun daerah,” ujarnya.

Ia juga memberi apresiasi khusus kepada anggota Paskibraka. Menurutnya, dedikasi mereka yang menjalani pembinaan dan karantina selama sebulan penuh patut diapresiasi karena telah menampilkan prosesi dengan sempurna. “Kami sangat bangga dan berterima kasih kepada putra-putri terbaik Kukar yang menjaga kesakralan upacara ini,” tambah Aulia.

Pemerintah daerah menegaskan akan terus menjadikan momentum peringatan kemerdekaan sebagai sarana mempererat persatuan dan kebhinekaan, sekaligus pengingat akan tanggung jawab bersama membangun Kutai Kartanegara. (adv)