BRAVO13.ID, Kota Bangun Darat - Jalan berlumpur yang menjadi rintangan sehari-hari warga Dusun Ketapang, Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun Darat, akhirnya menyeruak ke ruang publik lewat sebuah video amatir. Rekaman itu memperlihatkan pelajar berseragam sekolah berjalan hati-hati di jalur tanah becek, sebagian terpaksa menuntun motor yang terjebak, sementara yang lain terpeleset ke dalam lumpur. Gambar yang sederhana namun nyata itu menelanjangi kondisi akses utama warga yang selama ini tersembunyi jauh dari pusat kabupaten.

Tak butuh waktu lama, unggahan itu menyulut reaksi publik. Ratusan komentar bermunculan, sebagian menyoroti betapa timpangnya pembangunan infrastruktur di pedalaman. Malam harinya, Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri langsung memerintahkan Camat Kota Bangun Darat untuk memastikan kebenaran kondisi jalan. “Instruksi turun segera diberikan malam itu juga,” ungkap seorang pejabat kecamatan. Keesokan paginya, tim Dinas Pekerjaan Umum (PU) dikerahkan ke lokasi.

Hasil survei teknis membuka fakta yang lebih memprihatinkan. Jalan bernomor 19.02 yang membentang sepanjang 12,2 kilometer ternyata rusak di 10,2 kilometer bagiannya. Itu berarti lebih dari 80 persen jalur penghubung ini tidak layak digunakan. Kondisi semakin parah saat musim hujan, ketika lumpur menutup hampir seluruh badan jalan, membuat kendaraan roda dua maupun pejalan kaki rawan terjatuh.

Kerusakan jalan tidak hanya menghambat aktivitas warga menuju kebun, pasar, atau pusat layanan kesehatan. Yang paling terdampak justru anak-anak sekolah. Perjalanan mereka setiap pagi berubah menjadi perjuangan penuh risiko, sebuah kenyataan yang menyoroti kesenjangan layanan dasar antara wilayah pedalaman dan kawasan perkotaan Kukar.

Menanggapi situasi tersebut, Pemkab Kukar melalui Dinas PU menyusun langkah cepat. Untuk jangka pendek, perbaikan darurat seperti pengerasan jalur akan dilakukan agar akses warga tidak sepenuhnya lumpuh. Sementara itu, rencana perbaikan permanen masuk dalam agenda pembangunan menengah yang akan dibahas bersama dengan penganggaran. Bagi warga Dusun Ketapang, janji itu menjadi harapan baru agar jalan yang selama ini membatasi ruang hidup mereka bisa segera berubah menjadi jalur yang layak dan aman. (adv)